PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Frustasi, Pelajar SMK Gantung Diri

Senin, 25 Mei 2015

00:00 WITA

Tabanan

6442 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Tabanan, suaradewata.com  - Diduga lantaran frustasi terlebih tinggal dengan ibu tiri,  pelajar SMK Triatma Jaya Tabanan Ni Putu Ayu Rika Cahnia,17 nekat gantung diri. Ayu ditemukan gantung diri di perumahan milik Ketut Sukadana di Jalan Teratai Gang XI Beji Mumbul, Banjat Dukuh Dajan peken Tabanan. Tubuh korban ditemukan kali pertama oleh ibu tirinya Ni Putu Rikarni sudah tergantung dengan tali raffia warna hitam dan merah yang diikat di terali tangga rumah, Minggu, (24/5) sekitar pukul 19.45 wita.

Informasi yang dihimpun awalnya sekitar pukul 15.00 wita korban dan ibu tirinya Ni Putu Rikarni datang berboncengan dengan sepeda motor dari rumahnya di Penebel menuju ke rumah yang akan ditempatinya di Dukuh tersebut. Sampai di sebelah timur Simpang Dukuh, korban langsung ke rumah barunya dengan sepeda motor, sementara ibu tirinya naik Bus  ke Yeh Bakung – Selemadeg Barat untuk menjemput anaknya yang sedang liburan. Korban langsung ke rumah baru karena ingin bersih-bersih sebelum ditempati. Bahkan sebelum berpisah dengan ibu tirinya itu korban sempat berpesan sekembali dari Selemadeg Barat diminta menelpon korban untuk dijemput di simpang dukuh. “Saat itu, korban sempat berpesan agar kalau ibunya kembali dari Yeh Bakung segera menghubunginya via telepon, rencananya akan dijemput di simpang Dukuh,”ujar Kasat Reskrim Polres Tabanan AKP Nyoman Sukanada didampingi Kapolsek Kota Kompol IB Putra saat di TKP.

Selanjutnya sekitar pukul 19.00 wita ibu tiri korbanpun kembali naik bus dan turun di Simpang dukuh. Sesuai pesan korban sang ibupun menelponnya namun tidak diangkat. Karena tak berhasil menghubungi korban lewat ponsel, Rikarni memutuskan pulang ke rumah (TKP) berjalan kaki yang jaraknya sekitar 300 meter. Namun alangkah terkejutnya Rikarni saat hendak masuk ke rumahnya, melihat tubuh anak tirinya sudah tergantung terali tangga rumah. Karena panik dan takut, saksi pun menangis dan berteriak minta tolong, dalam sekejap warga sekitar berdatangan memberikan pertolongan. Namun korban sudah tidak bernyawa.

Sebelum tewas gantung diri, korban meninggalkan sepucuk surat tulisan tangannya sendiri. “Dalam surat tersebut, korban meminta maaf kepada kedua orang tuanya, karena telah mengecewakan mereka selama 17 tahun, korban pun meminta agar mengiklhaskan kepergiannya,”beber mantan Kasat Reskrim Sukanada.

Sementara orang tua kandung korban, I Made Sastrawan membantah dugaan korban bunuh diri lantaran kecewa dengan perpisahan dirinya dengan ibu kandungnya. Karena selama ini yang telihat korban ceria serta tidak ada ungkapan kepada keluarga, orang tua. Selain itu, hubungan antara korban dengan ibu tirinya juga harmonis. “Jika kecewa dengan perpisahan orang tua kadungnya, anak saya tidak pernah cerita, selain itu saya bercerai dengan istri pertama ketika Gek Ayu baru berusia 6 bulan, saya menikah lagi ketika usianya telah enam tahun,” Sastrawan. Meski demikian pihak keluarga menolak upaya otopsi petugas dan mengiklaskan kepergian korban. ina


Komentar

Berita Terbaru

\