Koster Jadi Mr No Coment
Senin, 18 Mei 2015
00:00 WITA
Denpasar
4135 Pengunjung

Denpasar, suaradewata.com - Ketua DPD PDIP Provinsi Bali Wayan Koster, rupanya mengikuti jejak Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarno Putri. Sebab, politisi PDIP asal Buleleng yang juga anggota Fraksi PDIP DPR RI itu, justru semakin pelit bicara setiap hendak diwawancarai wartawan.
Dalam beberapa kesempatan, Koster sempat dikonfirmasi wartawan tentang sejumlah hal, baik saat bertatap muka maupun melalui saluran telepon. Sayangnya, Koster seperti ingin menjadi Mr No Coment. Sebab saat mengetahui yang sedang berhadapan dengannya adalah wartawan, Koster langsung berkelit sedang atau akan memimpin rapat.
Senin (18/5) misalnya, Koster hendak dikonfirmasi tentang salah satu kader PDIP di Karangasem, Gusti Ayu Mas Sumatri, yang sudah resmi diusung oleh Partai NasDem menjadi calon bupati Karangasem. Mas Simatri diduetkan dengan calon wakil bupati Wayan Artha Dipa, yang adalah kader Partai NasDem, untuk bertarung di Pilkada Karangasem, Desember mendatang.
"Maaf, saya mau rapat. Nanti saja hubungi kembali," kata Koster, yang dihubungi melalui saluran teleponnya.
Usai memberikan jawaban singkat, Koster langsung menutup telepon saat mengetahui bahwa lawan bicara di balik telepon adalah wartawan, yang hendak mengonfirmasi tentang status Mas Sumatri. Koster bahkan tidak memberikan kesempatan sama sekali kepada wartawan untuk menyampaikan poin-poin yang hendak dikonfirmasi.
Hal serupa juga dilakukan Koster, saat ditemui di Kantor Media Center Relawan Gema PDIP di Jalan Badak Agung Denpasar, pekan lalu. Ketika itu, wartawan langsung berhadapan dengan Koster di depan gerbang kantor tersebut.
Sayangnya usai wartawan memperkenalkan diri serta menyampaikan maksudnya, Koster langsung berkelit bahwa dirinya sangat sibuk. "Maaf, saya sibuk. Saya mau pimpin rapat," dalih Koster.
Begitu juga saat disampaikan bahwa wartawan ingin mengetahui kesiapan PDIP menghadapi Pilkada di enam kabupaten dan kota di Bali. "Itu masih jauh, masih lama itu," ujar Koster, sambil beranjak meninggalkan wartawan. san
Komentar