PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Sebulan, Di Bangli 4 Kasus Gantung Diri

Selasa, 28 April 2015

00:00 WITA

Bangli

3562 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Bangli, suaradewata.com– Kasus bunuh diri dengan cara gantung diri, kian marak terjadi di Bangli. Dalam bulan ini, tercatat empat kasus gantung diri di bumi sejuk Bangli.  Kali ini, giliran seoarang dadong yang nekat menggakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Sebelumnya, seorang siswa SMP, lalu disusul seorang pemuda dan guru SMP yang melakukan hal serupa.

Aksi ulah pati yang dilakukan dadong bernama Ni Nengah Panci,57, dilakukan Selasa (28/4/2015). Menurut Kapolsek Kintamani, Kompol. Dewa Gede Mahaputra didampingi Kanit Reskrim AKP. Dewa Gede Oka, seijin Kapolres Bangli. AKBP. Suswanto, sebelum ditemukan tergantung dengan leher terjerat selendang di ventilasi pintu kamarnya, Panci yang menderita rematik menahun diketahui sering mengeluh sakit.  

 Dari keterangan saksi-saksi yang berhasil dihimpun, diketahui, pada Senin (27/4/2015) malam, ketika korban akan tidur bersama suaminya, warga yang tinggal di Pondokan Lepang, Banjar Belancan, Kintamani, korban juga mengeluh sakit. “Sebelum tidur Panci sempat dipijet oleh I Made Sukada,60, suaminya sampai tertidur,” ungkapnya.  Selanjutnya, sekitar pukul 05.00 Panci lalu bangun dan pindah ke kamar sebelah dengan mengunci pintu dari dalam. Suaminya, awalnya tidak curiga dengan kepindahan istrinya. Dia baru curiga setelah istrinya tidak keluar sampai pukul 09.30 wita. Selanjutnya, saksi bersama I Nyoman Rinten,32, anaknya mendobrak pintu kamar.

Begitu pintu berhasil dibuka, mereka kaget melihat korban, sudah tidak bernyawa dengan leher terjerat selendang tergantung di kayu jaro ventilasi kamar.  Selendang yang menjerat leher Panci lalu dipotong dan tubuhnya diturunkan. Kejadian itu kemudian dilaporkan ke Polsek Kintamani. “Saat diturunkan, korban sudah meninggal dunia,” tegas Kapolsek Dewa Mahaputra. Disebutkan, dari olah TKP dan pemeriksaan medis tidak ditemukan tanda-tanda kekrasan dalam tubuh korban.  “Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan medis, dapat kita simpulkan korban meninggal murni karena gantung diri,” pungkas Kapolsek Dewa Mahaputra. Sesuai catatan suaradewata.com, Ni Nengah Panci merupakan korban gantung diri keempat memasuki akhir bulan ini. Sebelumnya, Agus Adi Cahaya Diputra (13) warga banjar Lebah, Susut mengakhiri hidupnya pada kamis (16/4) lalu karena dimarahi ibunya. Selanjutnya, Jumat lalu, seorang pemuda I Gede Bayu Diana (21) asal Banjar Dukuh Prayu, Desa Bunutin, Bangli nekat gantung diri karena dua kali gagal jadi polisi. Keesokan harinya, Sabtu, seorang guru yang bertugas di SMPN 3 Tembuku, I Nyoman Diara juga nekat mengakhiri hidupnya lantaran sakit. ard


Komentar

Berita Terbaru

\