Keluarga Petani Tewas Di Jurang Tolak Otopsi
Selasa, 28 April 2015
00:00 WITA
Bangli
2905 Pengunjung
Bangli, suaradewata.com– Setelah melalui perjuangan yang keras, proses evakuasi terhadap korban tewas, seoarang petani yang jatuh di jurang saat nyabit rumput di kawasan hutan Sambongan, banjar Batih, Siakin, Kintamani, Bangli, akhirnya membuahkan hasil. Tubuh korban ditemukan nyangkut dikedalaman 300 meter dari tempat jatuhnya dan berada diketinggian 250 dari dasar jurang. Hanya saja, pasca itu keluarga korban menolak dilakukan tindakan otopsi. Pihak keluarga mengaggap kejadian tersebut sebagai musibah.
Sebelumnya, setelah sempat tidak membuahkan hasil saat pencarian di hari pertama Minggu (26/04/2015), di hari kedua Senin (27/04/2015) pencarian dilanjutkan oleh tim gabungan dipimpin Kapolsek Kintamani, Kompol. Dewa Gede Mahaputra bersama Kanit Reskrim AKP. Dewa Gede Oka bersama warga desa Siakin, mulai pukul 07.00 wita dimulai dari tempat jatuhnya korban. Setelah melakukan perjalanan dengan medan yang ekstrem dan terjal, salah seoarang warga akhirnya menemukan tubuh korban nyangkut dipertengahan tebing sekitar pukul 08.30 wita.
Karena medan yang sulit dan sempat turun hujan, proses evakuasi jazad korban baru bisa dilakukan enam jam kemudian, sekitar pada pukul 15.00 wita dibantu tim Sar Brimobda Polda Bali bersama Polres Bangli. Jasad korban langsung dibawa ke rumah duka di banjar Batih dengan diwarnai isak tangis keluarga. Sebab, kondisi korban saat ditemukan cukup mengenaskan. Dari pemeriksaan tim medis, korban mengalami luka pada tengkorak temuk, lecet disekujur tubuh, pegelangan tangan patah dan luka terbuka.
“Dari hasil olah TKP, pemeriksaan medis dan serta interogasi para saksi, disimpulkan korban meninggal dunia akibat jatuh ke jurang. Luka-luka pada tubuh korban akibat benturan dengan benda keras saat terjatuh,” tegas Kapolsek Kintamani Kompol Dewa Mahaputra bersama Kanit Reskrim AKp. DEwa Gede Oka saat dikonfirmasi Selasa (28/04/2015). Selain itu, kata dia, pihak keluarga juga menolak untuk dilakukan otopsi. “Pihak keluarga tidak mengijinkan korban dilakukan otopsi karena sudah diyakini korban meninggal karena jatuh ke jurang,” sebutnya. Pihak keluarga, telah menganggap kasus ini sebagai musibah. Sementara untuk proses penguburan pihak keluarga mengaku akan segera melakukannya, sembari menyiapkan sarana upacaranya. ard
Komentar