SEACORM Didesak Buka Akses untuk Nelayan
Selasa, 21 April 2015
00:00 WITA
Denpasar
4527 Pengunjung

Denpasar, suaradewata.com - Pemerintah pusat memiliki Unit Pelaksana Teknis (UPT) Observasi Kelautan atau SEACORM, di Kabupaten Jembrana. Sayangnya, unit ini dikeluhkan Pemkab Jembrana karena tidak memberikan manfaat bagi nelayan setempat.
Selama ini, nelayan di ujung barat Bali itu bahkan kesulitan untuk mengkases data di SEACORM, terutama untuk mengetahui keberadaan ikan saat melaut. Kondisi ini mendapat perhatian khusus dari Ketua komisi III DPRD Provinsi Bali I Nengah Tamba.
Politisi Partai Demokrat asal Jembrana itu, bahkan mendesak SEACORM untuk membuka akses bagi nelayan. Pasalnya, data dari SEACORM sangat penting dalam memudahkan nelayan untuk menemukan lokasi pasti keberadaan ikan di laut.
"Nelayan harus diberi akses untuk mendapatkan data dari SEACORM itu. Itu sangat membantu nelayan saat melaut," tandas Tamba, yang digadang-gadang maju sebagai calon bupati Jembrana ini.
Dengan data dari SEACORM, akan menjadi petunjuk bagi nelayan untuk melaut. "Itu penting, sehingga mereka tidak asal ke laut tanpa mengetahui dengan jelas lokasi keberadaan ikan yang mau ditangkap. Jika mereka punya data-data dari SEACORM, mereka tidak akan sia-sia ke laut," ucapnya.
Selain tidak kesulitan mengetahui keberadaan ikan, data SEACORM juga penting agar nelayan tidak merugi. "Nelayan tidak akan rugi habiskan BBM karena sudah tahu lokasi ikan di laut," tegas anggota Fraksi Demokrat DPRD Provinsi Bali itu.
Ia pun mendorong pihak SEACORM dan Pemkab Jembrana untuk saling berkoordinasi dalam menyikapi kendala yang dihadapi nelayan mengakses data SEACORM. Sebab informasinya, para nelayan tidak punya alat canggih untuk mengkases data dimaksud.
"SEACORM tidak boleh mendiamkannya. Koordinasikan dengan Pemkab Jembrana soal peralatan yang harus dipenuhi para nelayan untuk mengkases SEACORM," ujar Tamba.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Jembrana, Made Dwi Maharimbawa, mengaku, pihaknya sangat menyayangkan SEACORM. Sebab, SEACORM yang seharusnya memberikan data atau keberadaan ikan di laut kepada nelayan di Jembrana.
"Hingga saat ini data itu belum bisa diakses karena membutuhkan peralatan canggih yang hingga saat ini belum mampu dimiliki para nelayan di Jembrana," tuturnya. san
Komentar