Ketua AMPG Diminta Jangan Sok Jadi Pahlawan
Rabu, 15 April 2015
00:00 WITA
Denpasar
4710 Pengunjung

Denpasar, suaradewata.com - Ancaman Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Provinsi Bali versi Aburizal Bakrie AA Ngurah Citra Umbara, untuk membubarkan Musyawarah Daerah (Musda) kubu Agung Laksono, menuai kritikan. Selain memperkeruh keadaan, ancaman ini juga dinilai berlebihan.
Kritik misalnya dilontarkan Plt Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Bali versi Agung Laksono, Dewa Widiasa Nidha, di Denpasar, Rabu (15/4). Menurut dia, dengan ancaman seperti itu, seolah-olah ketua AMPG ingin menjadi pahlawan.
"Jangan sok jadi pahlawan dalam keadaan seperti ini. Kalau mau jadi pahlawan, ciptakan situasi yang kondusif, jangan malah memperuncing keadaan," tegas Dewa Nidha.
Selaku kader Partai Golkar, ia juga mengaku sangat kecewa dengan munculnya ancaman ketua AMPG untuk membubarkan Musda ini. Pasalnya, AMPG merupakan ormas yang dibentuk oleh Partai Golkar.
"Lucu sekali, anak malah mengancam bapaknya sendiri," kata politisi asal Klungkung ini, sembari meminta ketua AMPG, untuk tidak bertingkah secara berlebihan dalam situasi seperti ini.
"Janganlah over acting. Jangan juga memprovokasi. Mari kita sama-sama calling down, dan sama-sama menjaga situasi agar semuanya kondusif," tandasnya.
Ia juga mengingatkan ketua AMPG, bahwa membubarkan sebuah kegiatan apalagi selevel Musda adalah perbuatan melawan hukum. Apalagi kegiatan tersebut memiliki dasar hukum yang jelas serta diizinkan pelaksanaannya oleh kepolisian.
"Kita tidak mungkin melakukan kegiatan melawan hukum. Jangan itu malah dibalik. Justru membubarkan Musda itu yang dikategorikan perbuatan melawan hukum. Sebab pertanyaannya, apa hak AMPG membubarkan Musda?" tanya Dewa Nidha.
Menariknya, Dewa Nidha juga mengakui jika pada Rabu (15/4) pagi, Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali versi Aburizal Bakrie, Ketut Sudikerta, menghubungi dirinya. Dalam perbincangan melalui saluran telepon tersebut, Sudikerta menegaskan bahwa statemen ketua AMPG yang berencana membubarkan Musda kubu Agung Laksono, bukan atas instruksinya.
"Menurut Pak Sudikerta, dirinya tidak menginstruksikan AMPG untuk membuat pernyataan seperti itu. Justru Pak Sudikerta dan saya berkomitmen, untuk sama-sama menjaga kondusifitas Partai Golkar di Pulau Dewata ini," pungkas Dewa Nidha. san
Komentar