Demi Rai Mantra, PDIP Abaikan Hasil Kongres
Senin, 13 April 2015
00:00 WITA
Denpasar
3831 Pengunjung

Denpasar, suaradewata.com - Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Tabanan, Bangli, Jembrana dan Karangasem, adalah enam daerah di Bali yang akan menggelar Pilkada serentak, Desember mendatang. Menghadapi suksesi lima tahunan ini, seluruh partai politik kini melakukan penjaringan bakal calon kepala daerah. Salah satunya adalah PDIP. Partai berlambang kepala banteng moncong putih itu, sudah mulai menyiapkan figur-figur terbaik untuk diusung dalam Pilkada serentak ini, termasuk untuk Pilkada Kota Denpasar.
Menariknya, 'banteng' masih akan menyodorkan calon petahana, Ida Bagus Rai D Mantra - IGN Jaya Negara. Dua figur incumbent ini, diyakini PDIP sebagai duet yang mampu memenangkan Pilkada Kota Denpasar.
Hanya saja, munculnya nama Rai Mantra sebagai calon walikota, menimbulkan pertanyaan besar. Pasalnya, salah satu hasil Kongres IV PDIP di Inna Grand Bali Beach Sanur, 8-12 April, adalah mewajibkan daerah yang memiliki persentase kemenangan di atas 20 persen pada Pileg 2014 lalu, untuk mengusung kader sebagai calon kepala daerah.
Untuk Kota Denpasar sendiri, PDIP adalah partai pemenang pada Pileg 2014 lalu. Sementara di sisi lain, Rai Mantra hingga saat ini justru belum mengantongi Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP. Walau bukan kader, nama Rai Mantra justru tetap digadang-gadang untuk diusung PDIP.
Lalu, apakah PDIP 'melawan' hasil kongres dengan tetap mengusung Rai Mantra? "Rai Mantra itu kan sudah kategori bagian dari PDIP," kelit Ketua DPD PDIP Provinsi Bali Wayan Koster, di Denpasar, Senin (13/4). Tetapi kan Rai Mantra belum ber-KTA? "Ya, gak," jawab Koster, seadanya.
Koster terkesan enggan berkomentar lebih jauh tentang alasan pihaknya memerioritaskan nama Rai Mantra. Padahal, ada nama IGN Jaya Negara, yang tak lain adalah Sekretaris DPD PDIP Provinsi Bali dan saat ini menjabat sebagai Wakil Walikota Denpasar.
Sejauh ini, DPP PDIP memang belum merekomendasikan Rai Mantra - Jaya Negara sebagai calon walikota dan calon wakil walikota. Hanya saja dari proses penjaringan di tingkat DPC PDIP Kota Denpasar, duet Rai Mantra - Jaya Negara menjadi pilihan utama.
Sementara itu dalam menghadapi Pilkada serentak akhir tahun ini, Kongres IV PDIP telah mengklasifikasi seluruh wilayah di Indonesia menjadi tiga cluster. Dengan pembagian tersebut, PDIP bisa menghitung kekuatan menghadapi Pilkada serentak gelombang pertama ini.
Pembagian cluster ini, diungkapkan Sekjen DPP DIP Hasto Kristiyanto, dalam jumpa pers usai penutupan Kongres IV PDIP di Inna Grand Bali Beach Sanur, Denpasar, Sabtu (11/4) lalu.
Menurut dia, cluster pertama adalah wilayah yang dianggap menjadi basis massa PDIP atau dengan perolehan suara di atas 20 persen pada Pileg 2014 lalu. Di cluster ini, PDIP akan menempatkan calon kepala daerah/ calon wakil kepala daerah dari kalangan internal PDIP sendiri. "Internal partai dapat prioritas di cluster ini," jelas Hasto.
Cluster kedua adalah wilayah yang persentase perolehan suaranya berkisar 10-19 persen. Hasto menyebut, untuk cluster ini PDIP akan membuka kemungkinan bergabung dengan sejumlah partai. "Kerja sama dengan parpol dimungkinkan di situ," ucapnya.
Cluster ketiga adalah wilayah paling sedikit persentase suaranya. Di sini, koalisi sudah menjadi hal pasti yang harus dilakukan. "Tidak ada pilihan lain kecuali koalisi," tegas Hasto.san
Komentar