PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Tanah Longsor Di Gitgit, Dua Pemuda Mencurigakan Diamankan

Selasa, 19 Januari 2016

00:00 WITA

Buleleng

3013 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Buleleng, suaradewata.com – Setengah badan jalan tertutup oleh timbunan tanah yang longsor di Kilometer 16-17, Dusun Wirabhuana, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, sekitar sejak pukul 18.30 Wita, Senin (18/1). Tanah longsor tersebut bersumber dari tebing setinggi 15 Meter yang berada di pinggir jalan itu.

Camat Sukasada, I Made Dwi Adnyana, yang ditemui di lokasi mengatakan pihaknya sudah menerima laporan dari salah satu stafnya yang kebetulan usai melintasi kawasan longsor tersebut.  Dwi yang usai menghubungi pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Buleleng akhirnya langsung berangkat dengan pihak kepolisian Sektor Sukasada untuk meninjau lokasi longsor.

Menurut keterangan Perbekel Desa Gitgit, Putu Wardana, ketika dikonfirmasi suaradewata.commengatakan, longsor biasanya terjadi apabila kapasitas hujan yang turun melebihi dari biasanya.

“Sehari setelah hujan deras selalu ada yang longsor. Sebelumnya, kami bersama warga  yang melakukan pembersihan dengan peralatan manual seperti cangkul dan skop. Karena belum ada alat bantu lain berupa mesin pengeruk tanah atau sejenisnya yang mampu membersihkan secara capat tanah longsoran,” papar Wardana.

Akibat curah hujan yang tinggi, tanah tebing yang berada di sepanjang jalan Singaraja – Denpasar biasanya menjadi gembur dan gampang longsor. Kondisi tersebut sering terjadi bahkan bukan hanya di jalan utama tersebut. Beberapa rumah warga pun tak jarang turut menjadi korban tertimbun longsor.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian longsor tersebut. Tapi, lanjut Wardana, ada seorang warganya bernama Ketut Ratna yang tinggal di atas tebing yang longsor tersebut. Jarak rumahnya yang terletak di ketinggian tidak lebih dari 10 meter dari titik tebing yang longsor.

Bersamaan dengan kejadian longsor, dua orang pemuda pun akhirnya diamankan oleh pihak Kepolisian Sektor Sukasada. Salah satu dari kedua pemuda tersebut pun sempat terlempar dari sepeda motor dan terlempar hingga masuk jurang. Namun warga dan pihak kepolisian akhirnya berhasil menyelamatkan pemuda yang belakangan mengaku berasal dari kawasan Sepeken, Madura,  Jawatimur.

Ironisnya, kedua pemuda yang jatuh tak jauh dari lokasi longsor dengan menggunakan sepeda motor Suzuki Shogun bernomor polisi DK 3363 VN tersebut ternyata tidak memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM). Keduanya pun hanya mengantongi identitas berupa kartu pelajar yang tidak sama.

Setelah diperiksa, nama yang tertera di kartu pelajar masing-masing pemuda tersebut yakni Heri Hariyansyah berasal dari Pondok Pesantren Persatuan Islam Abu Hurairah dan  Rozzy yang berasal dari SMA Negeri 1 Sepeken.

Ironisnya, pihak kepolisian sempat curiga ketika Rozzy hendak lari meninggalkan rekannya yang sedang dievakuasi dari jurang setinggi 20 meter. Heri yang tersangkut pada batang bambu di kedalaman 3 meter dari permukaan jalan pun berhasil diselamatkan dengan kondisi luka kecil. Kedua pemuda tersebut akhirnya diamankan oleh pihak Polsek Sukasada sampai menunggu pihak keluarganya datang. Pasalnya, kedua pemuda tersebut sempat berbelit-belit ketika ditanya oleh petugas lalu lintas dari Polsek Sukasada yang awalnya sedang mengatur arus lalu lintas.

Jalan baru berhasil dibersihkan sekitar empat jam pasca kejadian dan selain kedua pemuda asal kepulauan sebrang Bali tersebut, sebuah sepeda motor yang dikendarainya pun juga turut diamankan oleh kepolisian.adi


Komentar

Berita Terbaru

\