PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Pasca Surat Kaleng Ancaman Bom, Polisi Lakukan Penyisiran

Selasa, 19 Januari 2016

00:00 WITA

Buleleng

2805 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Buleleng, suaradewata.com – Seisi kantor Camat Buleleng dikejutkan dengan selembar surat yang bernada ancaman pengeboman oleh pelaku yang belum diketahui identitasnya. Surat tersebut diterima sekitar pukul 08.30 Wita, Senin (18/1).

Surat tersebut disebut berasal dari kelompok yang melakukan aksi teror pengeboman di Jalan HM Thamrin, Jakarta Pusat, (14/1). Ironisnya, surat diantar oleh seseorang yang identitasnya tidak dikenal dengan ciri menggunakan sepeda motor Honda Supra yang menurut penerima surat tersebut, Ida Bagus Wisma Artha, bukan berasal dari plat nomor kendaraan Bali.

Dari penuturan Artha, ia menerima surat tersebut dalam sebuah kantong plastik berwarna hitam tepat di depan Kantor Camat Buleleng yang terletak di pusat Kota Singaraja. Artha yang bekerja sebagai supir pribadi Camat Buleleng mengaku tidak begitu jelas memperhatikan sang pembawa pesan tersebut. Namun ia mengaku hanya memperhatikan kumis serta jaket kulit berwana hitam dari sang pembawa surat.

Pada waktu yang bersamaan, pemerintahan yang ada di wilayah kecamatan wilayah kota Singaraja akan menggelar rapat Forum Komunikasi Kepala Desa dan Lurah yang ada di Kecamatan Buleleng. Dan atas permintaan dari sang pembawa surat maka Artha mengaku memberikannya kepada Camat Buleleng, Dewa Made Ardika, melalui pegawai kecamatan bagian penerima surat, Sandi Suntika dan Wayan Yudiartama.

Menurut Camat Ardika ia baru membaca surat tersebut di tempat acara berlangsungnya rapat Forkomdeslu yang terletak di kawasan Desa Kalibukbuk. Dan surat tersebut pun diserahkan kepada perwakilan pihak Kepolisian Resor Buleleng yang turut menghadiri rapat tersebut.

Pihak kepolisian langsung turun untuk melakukan penyisiran di Kantor Camat Buleleng dan memintai sejumlah keterangan saksi. Dari hasil pengecekan, memang tidak ditemukan adanya barang mencurigakan yang diduga Bom. Namun Surat itu, kini sudah diamankan pihak Kepolisian guna kepentingan penyelidikan.

Menurut Wakapolres Buleleng, Kompol Michael Revelindo Risakotta, pihaknya belum berani memastikan apakah ini sebuah ancaman yang serius atau tidak. Michael pun mengaku masih perlu melakukan proses penyelidikan. Namun, ancaman tersebut tetap menjadi kekhawatiran bagi kepolisian dan tetap ditindak lanjuti dengan memperketat pengawasan di sejumlah tempat.

“Pasca insiden teror di Jakarta, pihak kami pun langsung turun dan memperketat pengawasan serta penjagaan di Kabupaten Buleleng pada khususnya. Patroli juga sudah kami tingkatkan dan juga personil sampai tingkat Babinkamtibmas telah dikerahkan khususnya untuk melakukan pendataan penduduk pendatang di wilayah masing-masing,” pungkasnya.

Dikatakan, masyarakat pun tetap harus waspada namun tidak perlu takut untuk melakukan aktifitas sehari-hari. Sikap waspada, lanjutnya, diterapkan kepada orang-orang yang mencurigakan serta tidak memiliki identitas agar segera ditertibkan.

Disisi lain, Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra mengatakan memperketat pengawasan dan pengamanan di sejumlah kantor pemerintahan. Ia mengaku telah berkordinasi dengan Kesatuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Pemerintah Kabupaten Buleleng untuk memperketat pengamanan.adi


Komentar

Berita Terbaru

\