Festival Air Suwat, Memaknai Air Sebagai Sumber Kehidupan
Minggu, 03 Januari 2016
00:00 WITA
Gianyar
3500 Pengunjung

Gianyar, suaradewata.com – Tepat pada awal tahun 2016 yakni hari Jumat (1/1), pukul 15.00 Wita, Desa Pekraman Suwat menggelar ritual siat yeh (perang air). Ritual ini digelar dalam rangkian Festival Air Suwat sebagai bentuk penghormatan masyarakat terhadap Sang Air. Anak-anak, remaja maupun orang tua turut serta dalam prosesi ini. "Kegiatan ini dalam rangka menyambut tahun baru, dengan melakukan pembersihan diri secara bersama-sama," kata Ketua Panitia Festival Air Suwat, Ngakan Putu Sudibya.
Ritaul siat yeh diawali dengan persembahyangan bersama di Pura Melanting Desa Pekraman Suwat. Ratusan krama desa yang didominasi oleh anak-anak dan remaja memohon perlindungan. "Kita awali dengan sembahyang bersama. Kita memohon perlindungan agar ritual siat yeh dilancarkan dan dilindungi selalu," ujarnya.
Setelahnya persembahyangan, ratusan warga yang turut serta terbagi ke dalam empat arah mata angin. Diawali dengan simbolisasi pembukaan, empat klian adat dan dinas Desa Suwat menyiram kepala satu sama lain dengan air yang sudah disucikan. Spontanitas simbolisasi itu menjadi pertanda perang dimulai. Peserta lalu mengambil air dengan gayung. Mereka pun berperang, saling guyur satu sama lainnya. Setelah habis mereka berlari menuju ember untuk mengisi gayungnya kembali. Hal itu dilakukan berkali-kali sampai air dalam ember habis. "Ritual ini mengadopsi nilai kesucian air tukad melangge. Melangge artinya baik untuk digunakan untuk minun, untuk melukat, untuk tinta upacara agama dan yang lainnya," papar Sudibya.
Sehari sebelumnya, prosesi diawali dengan mendak tirta ke Beji yang berlokasi di tukad Melangge. Tirta itu diletakkan di Pura Melanting selama sehari. Tirta tersebut yang kemudian dicampur ke air yang digunakan untuk perang. "Sejak dulu air Tukad Melangge banyak digunakan oleh masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari.
Sudibya berkisah, air tukad Melangge yang jernih dan bersih juga sangat disenangi oleh para raja zama dahulu. Bahkan sang raja sengaja mengutus prajuritnya hanya untuk mencari air tukad Melangge. "Leluhur-leluhur kami berkisah bahwa raja-raja jaman dahulu datang ke desa kami untuk mencari air di tukad Melangge," tuturnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat desa Suwat menjadi manusia baru yang bersih dan siap untuk menghadapi tantangan ke depan yang semakin kompleks. Acara ini juga sebagai wujud kebersamaan, persatuan dan kesatuan masyaraka setempat.gus
Komentar