Tidak Laku, Pemkab Revitalisasi Angdes
Sabtu, 19 Desember 2015
00:00 WITA
Gianyar
2957 Pengunjung

Gianyar, suaradewata.com -Jumlah angkuitan pedesaan Angdes di Kabupaten Gianyar yang terdaftar 169 armada (tahun 2006), kini terjun bebas hanya tersisa 61 armada (tahun 2015). Angka tersebut menegaskan, jika angkutan umum kian ditinggalkan masyarakat. Padahal, Angdes diharapkan menjadi tulang punggung sistem transportasi darat di suatu wilayah. Untuk itu, revitalisasi Angdes perlu diwacanakan, dalam upaya menjaga eksistensi keberadaan Angdes.
Ketua tim penyusun revitalisasi angkutan umum Alit Sutanaya mengatakan, jumlah kendaraan bermotor di Kabupaten Gianyar mencapai 217.169 unit (183.371 unit sepeda motor). Keberadaan angdes tidak mampu menyaingi kenyamanan dan efisiensi pergerakan dengan kendaraan pribadi.”Perlu dilakukan revitalisasi untuk memberdayakan kembali Angdes,”ucapnya.
Konsepnya, lanjut dia, berupa restrukturisasi jaringan trayek (melayanani penumpang umum dan pelajar), penyediaan layanan, perbaikan kualitas layanan, pembatasan penggunaan kepemilikan kendaraan pribadi. Namun, ditengah keterpurukan tersebut, ada secercah angin surga bagi Angdes, yakni potensi pengguna dari kalangan siswa di Kabupaten Gianyar cukup besar (28.271 orang). “Saat ini, mayoritas siswa menggunakan kendaraan pribadi ke sekolah, diakibatkan tidak adanya pelayanan angkutan umum yang terpercaya. Sebab, berbagai permasalahan dihadapi Angdes saat ini, yakni rendahnya koneksitas trayek, biaya mahal, usia angkutan umum tata – rata usang, diatas 20 tahun, dan lainnya,”beber dia.
Lebih lanjut, dia mengatakan, tujuan revitalisasi ini untuk menyambungkan trayek utama Trans Sarbagita Bali dengan trayek pengumpan Sarbagita di Kabupaten Gianyar. Selain itu, merencanakan jaringan trayek angkutan pelajar, yang didukung kelayakan teknis dan finansial. “Celah itu mesti dimanfaatkan,”kata Alit.
Sementara, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Gianyar Cokorda Agusnawa mengatakan, jika nanti berhasil dilakukan revitalisasi, maka pelbagai manfaat yang akan didapat, diantaranya siswa akan memiliki kepastian pemberangkatan sekolah dengan angdes. Sebab, angdes tersebut akan dilengkapi jadwal keberangkatan. Hal itu juga dapat menekan terjadinya permasalahan lalin. “Jika program ini berjalan, petugas kepolisian akan dapat menindak tegas pelajar yang mengemudikan kendaraan, tidak dilengkapi dengan syarat administrasi. Selain itu, juga meringankan beban orang tua, untuk tidak mengantar jemput anak ke sekolah. Terakhir, program ini sebagai upaya mendukung Gianyar sebagai Kabupaten Layak Anak,”pungkasnya. gus
Komentar