Sebelas Ribu Anjing Liar dan Rumahan Diburu
Selasa, 15 Desember 2015
00:00 WITA
Bangli
1923 Pengunjung
Bangli,suaradewata.com – Diperkiarakan sebanyak sebelas ribu anjing liar dan anjing peliharaan di Kabupaten Bangli, yang sebelumnya luput mendapatkan vaksinasi, kini diburu untuk mendapatkan vaksinasi rabies. Pelaksanana program vaksinasi massal ini, akan berlangsung selama empat hari mulai Selasa (15/12/2015) hingga Sabtu (19/15/2015). Sasaran utamanya, adalah anjing liar termasuk anjing rumahan yang tercecer mendapatkan vaksinasi karena rawan terkontaminasi virus rabies. Hanya saja, petugas sempat terkendala dalam menangkap anjing liar tersebut.
Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan Bangli, Ni Nyoman Sri Rahayu seizin Kadis P2 Bangli I Wayan Sukartana menjelaskan vaksinasi massal ini akan dilakukan diseluruh desa yang ada di Kabupaten Bangli. Dijelaskan, untuk hari pertama menyasar desa Tamanbali, Desa Pengotan dan Desa Landih. “Dalam vaksinasi ini, selain menyasar anjing liar juga menyasar anjing peliharaan warga yang sebelumnya luput dari vaksinasi yang jumlahnya mencapai sebelas ribu, ,” ungkap Sri Rahayu saat ditemui Selasa (15/12/2015) dikantornya.
Karena itu, saat vaksinasi digelar petugas pun langsung menyisir rumah warga. Dijelaskan juga, tiap desa ditangani 6 orang petugas, dengan rincian 4 orang penangkap anjing, 1 orang pencatat dan 1 orang vaksinatur. “Vaksinasi ini sebagai salah satu langkah untuk mengantisipasi munculnya kasus rabies yang selama ini sangat mengkhawatirkan,” ujarnya.
Sebelumnya, sesuai data yang dihimpun dari Dinas Peternakan dan Perikanan Bangli,kasus temuan anjing yang positif rabies terus mengalami kenaikan. Dari 493 kasus rabies di Bali pada 2015, 89 kasus terjadi di Bangli. Sementara itu, populasi anjing di Kabupaten Bangli 2015 mencapai 45.000 ekor. Sementara hasil vaksinasi yang sudah dilakukan mencapai 30.554 ekor serta hasil eliminasi 3.500 ekor. Sementara korban jiwa akibat rabies di Bali, telah mencapai 15 orang, termasuk dua korban diantaranya dari Bangli.ard
Komentar