PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Rabies Telan 13 Korban Jiwa Di Bali

Senin, 14 Desember 2015

00:00 WITA

Bangli

2405 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Bangli,suaradewata.com – Keganasan serangan penyakit rabies di Bali sampai saat ini telah menelan sebanyak 13 korban jiwa. Sementara jumlah anjing yang terindikasi positif rabies jumlahnya mencapai 495 ekor. Demikian diungkapkan Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Propinsi Bali  Ketut Gede Nata Kasuma, dalam acara pembukaan kegiatan vaksinasi massal di Sasana Budaya Giri Kusuma, Senin ( 14/12/2015). Diakui, jumlah korban  yang meninggal akibat rabies memang  termasuk tinggi. Begitupula  jumlah anjing yang positif terjangkit rabies.

Disebutkan, temuan anjing positif rabies mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Dikatakan, tahun 2010  tercatat paling  tinggi yakni  302 anjing yang postif rabies, sementara tahun 2015 mengalami peningkatan  sebanyak 495  ekor. “Upaya kita untuk memutus mata rantai penularan rabies, telah kita lakukan dengan berbagai cara seperti vaksinasi dan eliminasi.”ujarnya.

Lebih lanjut, untuk vaksinasi massal akan kembali dilaksanakan selama lima hari dengan melibatkan  sebanyak 20 tim dari kabupaten / kota ( A-Team). Sasarannya, petugas akan menyasar anjing yang tercecer artinya yang belum tersentuh vaksinasi. Untuk tiap tim akan diperkuat  personil sebanyak 6 orang , dimana  4 orang tugasnya sebagai penangkap , 1 orang sebagai pencatatan dan 1 orang lagi sebagi vaksinatur.

Sementara soal populasi anjing di Bangli , sebutnya,  sesuai catatan sebanyak 45.000 ekor dengan rincian sebanyak 30.000 telah tervaksin , 5000 ekor dieliminasi. Sisanya 15.000 ekor belum  divaksinasi. “Sisa yang belum divaksin ini, akan kita sasar melalui program vaksinasi massal ini” jelasnya. Disinggung cakupan wilayah yang disasarn, Nata Kesuma mengatakan wilayah Kintamani menjadi sasaran priorotas. Sebab, lanjut dia, populasi anjingnya paling tinggi dibandingkan kecamatan  lainnya. Meski demikian, pihaknya juga tidak akan mengabaikan kecamatan lain terutama yang masuk dalam zona merah rabies.ard


Komentar

Berita Terbaru

\