SMS Berani 12 Tahun, Yang Lain 9 Tahun
Jumat, 13 November 2015
00:00 WITA
Karangasem
4281 Pengunjung
Karangasem,suaradewata.com-Paparan tiga kandidat bupati-wakil bupati Karangasem di Ombudsman Provinsi Bali, Jumat (13/11), berlangsung cukup menarik. Dari tiga pasang calon, yang absen hanya Gusti Ayu Mas Sumatri, kandidat bupati nomor 2, dengan alasan sibuk. Yang datang hanya calon wakilnya, Wayan Artha Dipa. Debat disaksikan puluhan wartawan ibukota Jakarta, Denpasar dan yang datang dari Amlapura.
Diantara program pasangan yang jadi topik hangat diantara 3 pasang kandidat tersebut adalah program pendidikan gratis. Sudirta-Sumiati mencanangkan program gratis SPP sampai SLTA/SMK atau gratis 12 tahun, sementara dua kandidat lainnya mencanangkan gratis 9 tahun.
Wayan Artha Dipa yang pernah menjadi Kepala Bappeda Karangasem menyatakan, untuk melaksanakan gratis sampai SMP saja masih banyak kendala di Karangasem, apalagi kalau sampai gratis tingkat SMK dan SLTA. Karena itu, pihaknya tetap pada wajib belajar 9 tahun.Namun, Wayan Sudirta menyatakan, harus ada optimisme untuk memberikan pendidikan gratis sampai SMK dan SLTA. Sebab jawaban dari semua soal, adalah pendidikan, setidaknya setingkat SLTA atau SMK.
‘’Pendidikan mengatasi kebodohan, mengatasi rasa takut, kemalasan, wawasan yang rendah, dan lain-lain. Dulu, orangtua saya memaksa saya dan saudara yang lain agar bersekolah tinggi ke Jawa. Padahal, ayah saya petani, seorang kepala dusun dan kelihan dadia, dengan jumlah anak 24 orang. Kalau beliau berpikir beaya, tidak akan memaksa anak-anaknya sekolah sampai ke Jawa. Tapi, karena sadar pentingnya pendidikan, kami, anak-anaknya dipaksa sekolah ke Jawa. Tidak boleh pulang, kecuali kalau sudah kelaparan dan tidak mampu bertahan. Dua puluh tahun berikutnya terbukti bahwa keluarga kami berubah. Kalau saya dan saudara-saudara hanya tamat S-1, cucu dari ayah dan ibu saya sudah ada yang dokter spesialis, cucu yang sekolah diluar negeri,’’ ujar Sudirta.
Karena itu, ia yakin, kalau orangtua dan anaknya malas untuk sekolah SLTA atau SMK, mereka harus diberi motivasi, bahwa pendidikan itu penting. Orangtuanya pun mesti diberi motivasi untuk menyekolahkan anaknya minimal sampai SLTA dan SMK. Dengan APBD Rp 1,4 triliun, Karangasem bisa menggratiskan seluruh anak di SMK/SLTA, karena beayanya hanya Rp 16 miliar. Program seperti ini sudah dibuktikan di Kabupaten Jembrana, dan bisa dilaksanakan.
Usai debat, tiga kandidat menandatangani pernyataan dan Fakta Integritas, bahwa bila terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Karangasem, mereka akan memberikan pelayanan publik yang baik untuk masyarakat, termasuk bersedia kooperatif dengan Ombudsman guna meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.ina
Komentar