Paman Ditebas Dengan Parang Oleh Keponakan
Rabu, 11 November 2015
00:00 WITA
Bangli
3187 Pengunjung
Bangli, suaradewata.com – Dipicu cekcok dalam keluarga, seoarang keponakan nekat menebas pamannya sendiri, Sang Ketut Giur (65) asal Banjar Penida Kaja, Tembuku, Bangli hingga tersungkur bersimbah darah. Karena kejadian tersebut, korban yang mengalami luka robek sepanjang 12 cm pada bagian dada kirinya terpaksa dilarikan ke RSU Bangli. Sementara pelaku, Sang Made Sujatiyasa (40) langsung menyerahkan diri.
Sesuai informasi yang dihimpun, Selasa (10/11/2015), kasus berdarah keponakan tebas pamannya ini terjadi pada Senin (09/11/2015) malam sekitar pukul 20.00. Kronologis kejadian berawal saat pelaku sedang duduk santai di teras rumahnya yang kebetulan satu pekarangan dengan korban. Secara tiba-tiba paman pelaku mendatangi Sujatiyasa dan meminta untuk pergi dari rumah yang kini ditinggali bersama istri serta kedua anaknya. Menurut warga setempat, rumah yang kini ditempati memang dibangun oleh korban. Akibat pernyataan korban, cekcok pun terjadi.Hingga akhirnya, korban yang emosi justru mengambil sebatang kayu kopi dan kembali ponakannya tersebut.
Melihat pamannya bersenjatakan kayu, pelaku pun kabur menuju tegalan yang lokasinya tak jauh dari rumah keduanya. Pada saat itu juga pelaku sempat mengambil sebilah parang dengan maksud menakuti pamannya tersebut. Hanya saja, pamannya bukannya takut. Melainkan langsung mengambil sepeda anaknya yang berada dekat dengan lokasi kejadian dan langsung memukulkan sepeda ke arah ponakannya tersebut.
Karena merasa terdesak, ponakannya tersebut sempat menangkis dengan menggunakan tangan kanan. Sementara tangan kiri yang memegang sebilah parang tersebut diayunkan hingga mengenai dada bagian kiri yang mengakibatkan luka terbuka kepada korban. “Setelah melakukan penebasan dan membuat pamannya tersungkur, Pelaku langsung mendatangi rumah kepala dusun untuk meminta solusi yang selanjutnya dibawa menuju Polsek Tembuku,” ungkap salah seorang warga setempat.
Sementara Kapolsek Tembuku AKP Made Adi Suryawan membenarkan kejadian naas tersebut. “Pelaku sudah diamankan dan masih dimintai keterangan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Sementara korban yang merupakan pamannya tersebut masih menjalani perawatan di RSU Bangli,” ungkap Kapolsek AKP. Adi Suryawan.
Disebutkan juga, pelaku sejatinya memang memiliki riwayat sakit jiwa dan masih dalam tahap menjalani rawat jalan. “Pelaku mengantongi kartu kuning sebagai tanda masih menjadi pasien rawat jalan di RSJ. Bahkan hingga saat ini masih mengkonsumsi obat secara rutin,” paparnya. Bahkan, diketahui gangguan kejiwaan yang dialami pelaku sudah terjadi cukup lama, sejak masih duduk di Bangku SMK. “Untuk memastikan dan mengetahui kejiwaan korban maka pelaku akan kita observasi di RSJP , dan jika hasil pemeriksaan dikatakan korban postif alami gangguan jiwa maka kasus ini penangannya otomatis dihentikan,”pungkasnya.ard
Komentar