PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Atasi Krisis Air, PU Bangli Kaji Angkat Air Danau Batur

Kamis, 05 November 2015

00:00 WITA

Bangli

3025 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Bangli, suaradewata.com – Harapan masyarakat Kintamani yang selama ini dilanda krisis air bersih untuk bisa memanfaatkan air Danau Batur dengan cara diangkat, mulai mendapat respon dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Bangli. Sampai saat ini, pengangkatan air Danau Batur akan segera dikaji. Hanya saja, masyarakat mesti harus bersabar lebih lama karena kajian untuk mengangkat air danau ini bakal dimulai tahun 2016 mendatang. “Untuk mengatasi krisis air bersih di Kintamani, khususnya bagian selatan kita akan mengangkat air danau Batur. Namun sebelum itu kita bakal melakukan kajian dulu,”ujar Kadis PU Kabupaten Bangli Ida Bagus  Wediatmika, Kamis (5/11/2015).

Disebutkan, program pengangkatan air danau ini  bakal menyasar  sejumlah desa di Kintamani wilayah bagian selatan seperti Desa Suter, Desa Abang Songan, Terunyan dan Desa Landih Bangli. “Untuk tahap awal sasaran adalah desa di Kintamani bagian selatan,”ujar dia. Wacana ini sejatinya telah berkembang beberapa waktu lalu, karena adanya angin segar dari pusat soal bantuan anggaran. Namun PDAM yang ditawari untuk mengelolanya tidak bisa mengambil lantaran tingginya biaya pemeliharaan. Bila pengangkatan air ini dikelelola PDAM dengan tarif Rp 9.000 meter kubik, maka kuangan PDAM bakal kolaps. Sementara untuk menaikan tarif tentu melalui berbagai macam proses.  “Pengangkatan air ini memang kosnya tinggi, jadi PDAM tidak akan mampu melakukan pengelolaan. Bila dipaksakan PDAM bisa bangkrut,”bebernya.

Berkaiatan dengan kendala yang dialami PDAM itu, sebutnya, maka penglolaanya nanti akan diserahkan dalam bentuk kelompok-kelompok masyarakat. Kelompok masyarakat ini dipercaya akan mampu mengelolanya dengan baik. Pasalnya, ketimbang mereka membeli air dalam  bentuk tangki yang harganya mencapai Rp 250  ribu hingga Rp 300 per tangki, maka memelihara peralatan pengangangkatan air ini jauh lebih murah. “Kita percaya kelompok masyarakat di sejumlah desa tersebut akan mampu melakukan pemeliharaan nantinya,”ujar Wediatmika.

Saat disinggung soal  ketersediaan air Danau Batur ke depan, jelas dia, tidak ada masalah. Pasalnya, dalam pelaksanaan nanti tidak akan mengambil langsung air Danau Batur. Melainkan akan dibuat sumur-sumur dalam di sekitar danau. Setelah itu, baru airnya diangkat dengan tenaga mesin. “Pengangkatan air ini sejatinya telah ada di Danau Batur seperti untuk wilayah dusun di balik bukit. Malahan Karangasem ada yang mengambil air danau Batur itu,”jelasnya. Lanjut dia, pengangangkatan air danau satu-satunya solusi mengatasi air bersih di Kintamani. Pasalnya sumber air PDAM di wilayah Pebini mengalami penurunan debit. Sementara sumber-sumber air di Desa Lembean, memang cukup besar namun masih memerlukan proses untuk mengangkatnya untuk didistribusikan ke wilayah atas. “Kajian akan kita lakukan tahun 2016 mendatang  lengkap dengan gambar detail perencanaannya,” pungkasnya.ard


Komentar

Berita Terbaru

\