PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Kolaborasi Pemerintah dan Swasta Percepat Swasembada Energi Nasional

Minggu, 09 Maret 2025

19:49 WITA

Nasional

1061 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Swasembada Energi

Oleh : Rivka Mayangsari *)

 

Indonesia terus bergerak menuju kemandirian energi dengan berbagai strategi yang diterapkan oleh pemerintah dan sektor swasta. Ketahanan energi yang kuat akan menjadi fondasi bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Upaya untuk mencapai swasembada energi ini semakin intensif dilakukan melalui berbagai inisiatif yang berfokus pada pemanfaatan sumber daya domestik serta efisiensi dalam pengelolaan energi nasional.

Dalam beberapa tahun terakhir, ketergantungan Indonesia terhadap energi impor terus menjadi tantangan besar. Oleh karena itu, berbagai kebijakan diterapkan untuk meningkatkan produksi energi dalam negeri dan mempercepat transisi ke sumber energi yang lebih berkelanjutan. Sinergi antara pemerintah dan sektor swasta menjadi faktor kunci dalam upaya ini, di mana investasi yang tepat dapat mempercepat pengembangan infrastruktur energi yang lebih maju dan mandiri.

Dalam rangka mencapai swasembada energi nasional, kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta menjadi kunci utama untuk mewujudkan ketahanan energi yang berkelanjutan. Berbagai langkah strategis telah dilakukan oleh berbagai pihak guna mempercepat transisi energi yang lebih mandiri, efisien, dan ramah lingkungan.

Salah satu pemain utama dalam sektor energi, produsen LPG atau gas alam cair PT ARSynergy NiX Indonesia, telah menyatakan komitmennya untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan swasembada energi nasional. Presiden Direktur PT ARSynergy NiX Indonesia, Achmad Harijanto, mengungkapkan bahwa perusahaan telah mengambil langkah nyata dengan menghadirkan produk LPG terbaru, ArsyGas, yang telah didistribusikan ke pasar dalam negeri, terutama di Pulau Jawa hingga Bali dalam sembilan bulan terakhir.

Dengan membawa konsep "Gas yang Benar", ArsyGas hadir di tengah meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap LPG sebagai salah satu sumber energi utama yang digunakan oleh berbagai industri di Indonesia saat ini. Kehadiran ArsyGas di tengah masyarakat dan industri diharapkan dapat mendukung komitmen pemerintah dalam mewujudkan swasembada energi nasional.

Selain dari sektor swasta, pemerintah juga terus mengembangkan kebijakan strategis dalam pengelolaan energi nasional. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, menekankan pentingnya mengintegrasikan pembangunan bendungan dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dalam satu skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Menurutnya, jika skema KPBU dapat menggabungkan pembangunan bendungan dan PLTA dalam satu paket, maka prosesnya akan lebih efisien dan bernilai ekonomi tinggi.

Dengan skema satu paket yang mencakup irigasi, air baku, dan PLTA, perencanaan ekonomi dapat lebih matang sejak awal. Ketika ditawarkan dalam skema KPBU, nilai keekonomiannya bagi pelaku usaha juga menjadi lebih menarik. Langkah ini diharapkan dapat berkontribusi besar terhadap swasembada energi dengan memanfaatkan sumber daya yang telah tersedia. Lebih jauh, skema ini memungkinkan percepatan pembangunan infrastruktur listrik secara efisien melalui keterlibatan pihak swasta, yang pada akhirnya akan mempercepat pencapaian target energi nasional.

Dalam upaya lain untuk memperkuat infrastruktur energi, PT PLN Energi Primer Indonesia juga memainkan peran penting dalam transisi energi nasional. Direktur Utama PT PLN Energi Primer Indonesia, Iwan Agung Firstantara, menyatakan bahwa saat ini PLN tengah fokus pada pengembangan infrastruktur midstream gas guna mendukung program gasifikasi pembangkit. Proyek gasifikasi ini berpotensi mengurangi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) sebesar 2,3 juta kiloliter per tahun.

Terdapat sekitar delapan proyek utama yang tengah dikembangkan oleh PLN, mencakup wilayah-wilayah strategis seperti Cluster Nias, Kalimantan, Sulawesi-Maluku, Nusa Tenggara, North-Papua, South Papua, Jawa, dan Bali. PLN menegaskan dukungannya terhadap Peraturan Presiden, terutama dalam upaya menuju Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Berbagai langkah telah dilakukan, termasuk melalui Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).

PLN juga telah mencanangkan bahwa 75 persen dari total kapasitas pembangkitan listrik di masa depan akan bersumber dari energi terbarukan. Sementara itu, dalam masa transisi menuju target tersebut, gas akan menjadi energi perantara yang sangat dibutuhkan dalam kurun waktu 10 tahun ke depan. Oleh karena itu, pengembangan infrastruktur gas menjadi prioritas penting guna memastikan kelancaran proses transisi energi.

Kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam percepatan swasembada energi nasional tidak hanya bertujuan untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi impor, tetapi juga untuk meningkatkan ketahanan energi nasional dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan sinergi yang semakin kuat, diharapkan Indonesia mampu mencapai target swasembada energi dalam waktu yang lebih singkat serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui akses energi yang lebih andal dan berkelanjutan.

Masa depan energi Indonesia bergantung pada langkah-langkah nyata yang diambil saat ini. Dengan investasi yang tepat, pemanfaatan teknologi canggih, serta kebijakan yang mendukung transisi energi, Indonesia dapat mewujudkan visinya sebagai negara yang mandiri dalam sektor energi. Keberhasilan swasembada energi bukan hanya akan memberikan dampak positif bagi industri, tetapi juga memastikan kesejahteraan dan keberlanjutan bagi generasi mendatang. Dengan terus mengoptimalkan kolaborasi antara pemerintah dan swasta, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemimpin energi di kawasan Asia Tenggara dan bahkan di tingkat global.

 

*) Pemerhati energi


Komentar

Berita Terbaru

\