Bank Emas Lengkapi Ekosistem Rantai Industri dan Benefit Bagi Masyarakat
Jumat, 07 Maret 2025
15:41 WITA
Nasional
1082 Pengunjung

Bank Emas
Oleh : Ferbi Ananda )*
Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto terus mendorong inovasi di sektor keuangan dan industri dengan meluncurkan kebijakan strategis, salah satunya adalah Bank Emas. Keberadaan Bank Emas menjadi langkah maju dalam memperkuat ekosistem rantai industri nasional, sekaligus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas. Program ini tidak hanya berfungsi sebagai penyimpanan aset berharga, tetapi juga membuka peluang besar dalam menggerakkan ekonomi berbasis sumber daya alam yang melimpah di Indonesia.
Sebagai negara dengan cadangan emas yang signifikan, Indonesia memiliki potensi besar dalam mengelola dan memanfaatkan komoditas ini untuk kepentingan ekonomi nasional. Bank Emas berperan sebagai institusi yang mengintegrasikan sektor pertambangan, manufaktur, dan keuangan dalam satu ekosistem yang berkelanjutan. Dengan adanya Bank Emas, hasil tambang emas dalam negeri dapat dioptimalkan untuk kebutuhan industri domestik, mengurangi ketergantungan terhadap impor, serta meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri.
Plt. Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK, M. Ismail Riyadi mengatakan pemberian izin kegiatan usaha bulion bagi PT Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia diharpkan dapat menjadi titik awal bagi pengembangan ekosistem bulion yang terintegrasi di Indonesia. Ekosistem ini diharapkan memberikan manfaat luas, tidak hanya bagi industri, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan.
OJK berharap pemberian izin kegiatan usaha bulion bagi PT Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia dapat menjadi titik awal bagi pengembangan ekosistem bulion yang terintegrasi di Indonesia.
Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk pemanfaatan komoditas emas. Pada 2023, Indonesia berada di posisi ke-8 sebagai negara penghasil emas terbesar dengan produksi tahunan mencapai 110-160 ton dan berada di peringkat ke-6 sebagai negara dengan cadangan emas terbesar.
Ismail menuturkan, dengan jumlah cadangan yang besar dan produksi emas yang solid, Indonesia memiliki potensi besar untuk lebih mengoptimalkan monetisasi emas untuk mendorong perekonomian nasional yaitu melalui pembentukan kegiatan usaha bulion.
Bank Emas juga memberikan solusi bagi masyarakat yang ingin menjaga nilai asetnya dalam jangka panjang. Dengan inflasi yang kerap menjadi tantangan ekonomi, emas telah terbukti sebagai instrumen lindung nilai (hedging) yang efektif. Masyarakat tidak hanya dapat menyimpan emas secara fisik, tetapi juga mengonversikannya menjadi likuiditas jika dibutuhkan, berkat fasilitas kredit dengan jaminan emas yang disediakan oleh Bank Emas.
Program Bank Emas yang diinisiasi dalam pemerintahan Presiden Prabowo memiliki dampak besar dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional. Dengan meningkatkan cadangan emas negara, pemerintah dapat memperkuat fundamental ekonomi, terutama dalam menghadapi tekanan ekonomi global. Cadangan emas yang kuat akan memberikan stabilitas terhadap nilai tukar rupiah dan mengurangi risiko eksternal yang dapat mempengaruhi kestabilan ekonomi Indonesia.
Selain itu, keberadaan Bank Emas juga meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan nasional. Dengan sistem pengelolaan yang transparan dan berbasis teknologi modern, Bank Emas mampu memberikan jaminan keamanan terhadap aset yang disimpan. Hal ini akan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam ekosistem keuangan formal, yang pada akhirnya mempercepat inklusi keuangan nasional.
Kepala Pusat Studi Pengembangan Industri dan Kebijakan Publik (PSPI-KP) ITS, Dr. Ir. Arman Hakim Nasution mengatakan di era digital saat ini, Bank Emas tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan fisik, tetapi juga mengadopsi teknologi digital dalam operasionalnya. Oleh karena itu, pemerintah perlu mendorong pengembangan platform digital untuk memudahkan transaksi emas, baik dalam bentuk tabungan, investasi, maupun perdagangan. Digitalisasi ini memungkinkan masyarakat untuk mengakses layanan Bank Emas dengan lebih mudah melalui aplikasi seluler, sehingga investasi emas menjadi lebih inklusif dan praktis.
Keberadaan Bank Emas juga berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan, terutama dalam mendukung ekonomi hijau. Dengan regulasi yang ketat terkait pertambangan emas dan pengelolaan limbah, pemerintah memastikan bahwa kegiatan industri emas tidak merusak lingkungan. Bank Emas dapat berperan dalam menyalurkan dana kepada perusahaan yang menerapkan praktik pertambangan berkelanjutan, sehingga dampak negatif terhadap lingkungan dapat diminimalisir.
Selain itu, program ini juga membuka lapangan pekerjaan baru di berbagai sektor, mulai dari pertambangan, manufaktur, hingga layanan keuangan. Dengan meningkatnya aktivitas ekonomi yang terkait dengan emas, tenaga kerja lokal mendapatkan kesempatan lebih luas untuk berpartisipasi dalam industri ini, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menjelaskan program Bank Emas yang dicanangkan dalam era pemerintahan Presiden Prabowo merupakan langkah strategis dalam memperkuat ekosistem rantai industri dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Dengan mendukung industri emas nasional, memberikan akses investasi yang lebih luas, serta menjaga stabilitas ekonomi, Bank Emas menjadi instrumen penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Melalui inovasi digital dan regulasi yang ketat, program ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Ke depan, keberlanjutan dan pengelolaan yang baik dari Bank Emas akan menjadi faktor kunci dalam memastikan manfaat jangka panjang bagi seluruh lapisan masyarakat.
)* Penulis merupakan mahasiswa pascasarjana yang tinggal di Bandung
Komentar