PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Videonya Viral! Warga Nusa Penida Gelar Upacara Pemakaman Ular 'Duwe'

Selasa, 04 Februari 2025

08:03 WITA

Klungkung

2372 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Videonya Viral! Warga Nusa Penida Gelar Upacara Pemakaman Ular 'Duwe'

Klungkung, suaradewata.com - Masyarakat Banjar Adat Gelagah, Desa Kutampi, Nusa Penida, Klungkung, Bali, digegerkan dengan ritual pemakaman seekor ular sanca sepanjang empat meter. Prosesi ini berlangsung pada Minggu (2/2/2025) dan dilakukan layaknya upacara penguburan manusia dalam tradisi Hindu Bali.

Kelihan Banjar Adat Gelagah, I Wayan Duduk, menjelaskan bahwa ritual ini digelar setelah warga mengalami serangkaian kejadian mistis usai ular tersebut ditemukan dan dibunuh. Warga meyakini ular itu bukan sekadar hewan biasa, melainkan peliharaan dari makhluk gaib yang menjaga wilayah tersebut.

"Seorang warga awalnya melihat ular ini di dekat pohon klampuak dan mencoba memukulnya pada Kamis (30/1/2025) pagi, namun ular itu tidak langsung mati," ungkap Wayan Duduk, Senin (3/2/2025).

Keanehan semakin terasa ketika seorang pemangku, Jro Mangku Kak Darma, melewati lokasi dan melihat ular tersebut. Saat mendekati, ular itu sempat menjilat tangannya sebelum akhirnya dipukul lagi hingga mati. Warga yang membuang bangkai ular sejauh lima kilometer dari lokasi kemudian mengalami kejadian aneh. Pada malam harinya, Jro Mangku Kak Darma bermimpi didatangi sosok besar yang mengaku sebagai pemilik ular itu dan meminta agar hewan tersebut dikuburkan secara layak. Beberapa warga lainnya juga mengalami mimpi serupa.

"Berdasarkan petunjuk itu, warga akhirnya sepakat menggali kembali ular tersebut dan menguburkannya dengan upacara lengkap, termasuk canang dan bekal uang," jelasnya.

 

Prosesi pemakaman ular tidak berjalan mulus, karena beberapa warga mengalami kesurupan saat upacara berlangsung. Belasan orang tiba-tiba kehilangan kesadaran, menambah aura mistis dalam kejadian ini.

"Baru pertama kali kami mengalami hal seperti ini. Kami berharap setelah ritual ini, kejadian mistis tidak lagi terjadi di desa kami," harap Wayan Duduk.

Menurut warga, ular tersebut telah lama berada di sekitar desa, namun jarang terlihat dan biasanya hanya muncul pada malam hari. Lokasi ini juga berdekatan dengan tiga pura, yaitu Pura Geria, Pura Paibon, dan Pura Banjar, yang diyakini memiliki hubungan spiritual dengan peristiwa ini.

Dengan digelarnya upacara pemakaman dan pembersihan, masyarakat berharap kondisi kembali normal dan tidak ada lagi gangguan mistis di masa mendatang. ayu/yok


Komentar

Berita Terbaru

\