Presiden Prabowo Dorong Kerja Sama Luar Negeri dalam Lawatan Diplomatik
Senin, 27 Januari 2025
15:15 WITA
Nasional
1097 Pengunjung
Presiden Prabowo
JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto melakukan lawatan kenegaraan ke India. Dalam kunjungan ini, ia mempertegas komitmen Indonesia untuk memperkuat kerja sama luar negeri, terutama dengan India sebagai salah satu mitra strategis di kawasan.
Kunjungan tersebut juga diwarnai berbagai kesepakatan penting yang mencakup banyak sektor.
Dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri India Narendra Modi di Hyderabad, New Delhi, Presiden Prabowo menegaskan penguatan kerja sama di sejumlah bidang strategis.
“Kami telah membahas berbagai peluang kerja sama, mulai dari perdagangan, investasi, hingga kecerdasan buatan (AI). Kami sepakat untuk memperluas hubungan ini demi keuntungan bersama,” ungkap Prabowo.
Presiden juga mengucapkan terima kasih atas dukungan India terhadap keanggotaan Indonesia di BRICS.
Keanggotaan ini, yang resmi berlaku sejak 6 Januari 2025, dinilai sebagai langkah penting dalam meningkatkan stabilitas global dan memperkuat kerja sama regional.
"Kami sangat menghargai dukungan India, dan kami yakin BRICS akan menjadi platform penting untuk mendukung kerja sama internasional yang lebih erat," tambahnya.
Selain fokus pada sektor ekonomi, Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya kolaborasi di bidang pertahanan.
Dalam kesempatan itu, ia mengumumkan bahwa Indonesia telah meratifikasi perjanjian kerja sama pertahanan dengan India.
Delegasi pertahanan tingkat tinggi pun akan segera dikirim untuk memperkuat koordinasi.
"Kami optimis langkah ini akan membawa kemajuan signifikan dalam hubungan bilateral kedua negara," ucapnya lebih lanjut.
Tidak hanya berhenti di bidang ekonomi dan pertahanan, kunjungan ini juga menghasilkan kesepakatan penting di sektor kebudayaan.
Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon menandatangani Program Pertukaran Budaya (Cultural Exchange Program) yang akan berlangsung dari 2025 hingga 2028.
Melalui kesepakatan ini, Indonesia dan India berkomitmen melakukan kolaborasi dalam berbagai bidang, seperti seni pertunjukan, bahasa dan sastra, hingga konservasi cagar budaya.
"Program ini akan menjadi langkah besar dalam mempererat hubungan budaya kedua negara yang memiliki sejarah panjang sejak abad ke-4 Masehi," jelas Fadli.
Fadli juga mengungkapkan harapan bahwa kerja sama di bidang kebudayaan ini dapat menjadi dasar yang kokoh bagi kolaborasi di sektor lain.
Salah satu fokusnya adalah upaya repatriasi benda-benda cagar budaya yang selama ini menjadi perhatian utama.
“Kami akan terus mendorong dialog dan penelitian bersama untuk pengembalian benda-benda budaya sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah dan diplomasi budaya,” ujarnya.
Selain itu, kunjungan Presiden Prabowo juga diikuti oleh lebih dari seratus delegasi dari komunitas bisnis Indonesia.
Komentar