Kunjungan Presiden Prabowo ke India Hasilkan Berbagai Kesepakatan Strategis
Senin, 27 Januari 2025
15:12 WITA
Nasional
1116 Pengunjung
Presiden Prabowo
Oleh: Hutama Putra )*
Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke India menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi strategis di tingkat kawasan maupun global. Sebagai dua negara demokrasi besar di Asia, hubungan antara Indonesia dan India memiliki nilai strategis tidak hanya bagi kedua negara tetapi juga bagi stabilitas dan kemajuan kawasan Indo-Pasifik. Kunjungan ini menegaskan posisi Indonesia sebagai negara dengan peran penting dalam mendorong stabilitas kawasan, sejalan dengan keanggotaannya di ASEAN dan berbagai organisasi internasional lainnya. Kerja sama yang terjalin erat ini menunjukkan keseriusan kedua negara untuk menciptakan tatanan kawasan yang aman, stabil, dan sejahtera.
Dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri India Narendra Modi, Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya kerja sama yang lebih erat di bidang keamanan maritim. Mengingat posisi strategis kedua negara di kawasan Samudera Hindia dan Laut China Selatan, keamanan maritim menjadi isu sentral dalam diskusi bilateral. Keamanan ini tidak hanya terkait dengan pencegahan ancaman tradisional seperti pembajakan atau perompakan, tetapi juga menyangkut stabilitas rantai pasok global yang sangat bergantung pada jalur perairan yang melintasi kedua negara.
Dalam diskusi dengan Perdana Menteri India, India menyampaikan kesiapan untuk berbagi teknologi dan pengetahuan guna memperkuat kapabilitas Indonesia di bidang keamanan maritim. Langkah ini dinilai penting untuk menghadapi tantangan geopolitik yang semakin kompleks, termasuk dalam menjaga kebebasan navigasi di wilayah perairan strategis.
Selain isu keamanan, kedua negara juga berkomitmen untuk memperluas kolaborasi di sektor energi terbarukan. Dengan populasi besar dan kebutuhan energi yang terus meningkat, Indonesia dan India menghadapi tantangan serupa dalam memastikan ketersediaan energi yang berkelanjutan. India menawarkan pengalaman dan keahliannya dalam pengembangan energi surya dan angin untuk mendukung agenda transisi energi yang tengah dicanangkan Indonesia.
Kerja sama ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada energi fosil sekaligus memperkuat ketahanan energi masing-masing negara. Proyek-proyek energi terbarukan yang dijajaki oleh kedua negara mencakup pengembangan pembangkit listrik tenaga surya di wilayah pedesaan dan kawasan terpencil di Indonesia.
Pada bidang ekonomi, hubungan perdagangan kedua negara menunjukkan tren positif. Perdana Menteri Modi mencatat bahwa volume perdagangan bilateral pada tahun lalu mencapai angka signifikan sebesar 30 miliar dolar AS. India dan Indonesia sepakat untuk memperluas diversifikasi perdagangan, termasuk membuka akses pasar bagi produk unggulan masing-masing negara. Bagi Indonesia, ini menjadi peluang besar untuk meningkatkan ekspor komoditas strategis seperti minyak sawit, batu bara, dan produk mineral lainnya. Dalam hal ini, Presiden Prabowo menekankan pentingnya penguatan rantai pasok yang saling menguntungkan antara kedua negara.
Tidak hanya perdagangan, India juga menunjukkan minat besar untuk meningkatkan investasinya di Indonesia. Pemerintah Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, telah memberikan perhatian serius pada upaya menarik investasi asing melalui penyederhanaan regulasi dan pengembangan proyek infrastruktur besar-besaran.
Salah satu proyek unggulan yang menarik perhatian India adalah pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN). Perdana Menteri Modi menyampaikan bahwa India siap berpartisipasi aktif dalam proyek pembangunan IKN, termasuk mendukung sektor teknologi digital yang menjadi salah satu prioritas bersama. Investasi ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan infrastruktur strategis sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah baru.
Kerja sama di bidang pertahanan juga menjadi salah satu fokus utama dalam kunjungan ini. Dengan telah diratifikasinya perjanjian kerja sama pertahanan antara kedua negara, Indonesia dan India sepakat untuk memperkuat manufaktur dan rantai pasok industri pertahanan. Kolaborasi ini mencakup pelatihan bersama, transfer teknologi, dan pengembangan riset di bidang pertahanan.
Presiden Prabowo menekankan bahwa kerja sama ini adalah langkah strategis untuk memastikan kedaulatan dan stabilitas keamanan nasional di tengah dinamika geopolitik yang semakin kompleks. Dalam hal ini, India menawarkan teknologi pertahanan canggih yang dapat membantu memperkuat kapabilitas militer Indonesia.
Kunjungan ini juga menyoroti pentingnya kerja sama budaya sebagai elemen yang mempererat hubungan bilateral. Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, yang turut mendampingi Presiden Prabowo, menegaskan bahwa budaya adalah pintu masuk untuk membuka peluang kolaborasi di berbagai bidang lainnya.
Dengan ditandatanganinya Program Pertukaran Budaya, Indonesia dan India sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang seni, sejarah, dan konservasi cagar budaya. Program ini tidak hanya mendukung pelestarian warisan budaya masing-masing negara, tetapi juga memperkuat hubungan antarmasyarakat yang menjadi fondasi hubungan bilateral yang kokoh.
Selain itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga hadir dalam kunjungan ini menyampaikan bahwa hubungan historis antara Indonesia dan India yang telah terjalin sejak era Presiden Sukarno dan Jawaharlal Nehru harus terus dikembangkan. Airlangga menyoroti bahwa surplus neraca perdagangan antara kedua negara adalah bukti kuatnya hubungan ekonomi yang saling menguntungkan. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi di sektor teknologi informasi, mengingat potensi besar kedua negara dalam bidang ini.
Secara keseluruhan, kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke India merupakan simbol nyata dari peran aktif Indonesia dalam percaturan diplomasi global. Hubungan bilateral yang terus diperkuat menunjukkan komitmen kedua negara untuk bekerja sama dalam menghadapi tantangan global.
Dengan memperkokoh hubungan di bidang keamanan, energi, ekonomi, pertahanan, dan budaya, Indonesia dan India mengukuhkan posisinya sebagai mitra strategis yang saling mendukung. Hal ini tidak hanya penting bagi kedua negara, tetapi juga bagi stabilitas dan kemajuan kawasan Indo-Pasifik. Kunjungan ini menggarisbawahi bahwa Indonesia, sebagai negara demokrasi terbesar di Asia Tenggara, memiliki peran kunci dalam membangun tatanan dunia yang lebih adil dan seimbang.
)* Kontributor Jendela Baca Institute
Komentar