PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Komitmen Kuat Pemerintah Wujudkan Gelaran Pilkada Adil dan Setara bagi Semua Pihak

Kamis, 23 Mei 2024

19:30 WITA

Nasional

1253 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Oleh: Budi Santoso  )*

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan salah satu proses demokrasi penting yang menentukan masa depan pemerintahan daerah di Indonesia. Setiap tahapan Pilkada harus dilaksanakan dengan adil dan setara untuk memastikan terciptanya pemerintahan yang legitimate dan kredibel. Komitmen pemerintah dalam menyelenggarakan Pilkada yang adil dan setara menjadi kunci utama dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi di tingkat lokal.

Pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah menegaskan komitmennya untuk menciptakan Pilkada yang bebas dari kecurangan dan manipulasi. Berbagai langkah strategis diambil untuk memastikan bahwa setiap calon memiliki kesempatan yang sama dan proses pemilihan berjalan secara transparan. Langkah-langkah ini meliputi penyusunan regulasi yang ketat, peningkatan pengawasan, dan penggunaan teknologi informasi.

Salah satu upaya nyata adalah peningkatan pengawasan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Bawaslu berperan penting dalam mengawasi setiap tahapan Pilkada untuk mencegah pelanggaran dan kecurangan. Selain pengawasan yang ketat, penggunaan teknologi informasi juga menjadi fokus utama pemerintah.

Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri, Abas Supriyadi mengatakan komitmennya dalam mewujudkan Pilkada serentak 2024 yang adil dan setara bagi seluruh warga negara Indonesia, termasuk bagi penyandang disabilitas. Dalam rangka memastikan hak pilih penyandang disabilitas terpenuhi, BSKDN melakukan berbagai langkah strategis untuk mengatasi tantangan. Langkah strategis tersebut di antaranya pemutakhiran data pemilih, kemudahan akses informasi, maupun penyediaan Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang mudah diakses.

Pemerintah juga memperhatikan inklusivitas dalam Pilkada. Hak pilih bagi penyandang disabilitas menjadi salah satu fokus utama. Setiap TPS akan dilengkapi dengan fasilitas yang memadai agar penyandang disabilitas dapat menggunakan hak pilih mereka dengan nyaman dan tanpa hambatan. Upaya ini dilakukan untuk memastikan bahwa Pilkada benar-benar adil dan setara bagi semua lapisan masyarakat.

Ketua KPU Sragen, Prihantoro mengatakan seluruh pihak dan masyarakat dengan adanya sosialisasi yang intensif bertujuan untuk meningkatkan partisipasi pemilih dan memberikan edukasi mengenai pentingnya memilih secara bijak. Dengan pemilih yang teredukasi, diharapkan Pilkada dapat menghasilkan pemimpin daerah yang berkualitas dan memiliki integritas tinggi.

Wakil Bupati Sragen, Suroto mengatakan seluruh masyarakat Kabupaten Sragen untuk tetap bersatu dalam konteks kebangsaan. Walaupun Indonesia merupakan negara demokrasi yang memiliki kebebasan memilih, tetap akan timbul perbedaan pilihan dan perbedaan pendapat. Partisipasi masyarakat dalam Pilkada juga sangat ditekankan.

Pemerintah mendorong seluruh warga negara yang memenuhi syarat untuk menggunakan hak pilihnya. Kampanye-kampanye sadar demokrasi digencarkan, dengan harapan mampu mendorong partisipasi pemilih yang lebih tinggi dan mencegah golput (golongan putih). Berkomitmen untuk menjamin keamanan selama proses Pilkada berlangsung. TNI dan Polri dilibatkan secara aktif dalam menjaga situasi agar tetap kondusif. Kesiapan aparat keamanan dalam mengantisipasi potensi konflik sangat penting untuk memastikan masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya tanpa rasa takut.

Penggunaan dana kampanye yang transparan dan akuntabel juga menjadi perhatian serius. KPU mengatur dengan ketat mengenai batasan dana kampanye dan sumber-sumber pendanaan yang diperbolehkan. Transparansi dana kampanye bertujuan untuk mencegah politik uang yang dapat merusak integritas proses pemilihan.

Dalam upaya menciptakan Pilkada yang adil dan setara, pemerintah juga mengawasi netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN). ASN dilarang terlibat dalam kampanye atau memberikan dukungan kepada salah satu calon. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa Pilkada tidak diwarnai oleh intervensi dari birokrasi yang dapat mempengaruhi hasil pemilihan.

Pemerintah juga terus melakukan evaluasi dan perbaikan regulasi terkait Pilkada. Peraturan-peraturan baru diterbitkan untuk menutup celah-celah hukum yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan kecurangan. Selain itu, pelatihan dan peningkatan kapasitas penyelenggara pemilu terus dilakukan untuk memastikan mereka memiliki kemampuan yang memadai dalam menjalankan tugasnya.

Komitmen pemerintah dalam menciptakan Pilkada yang adil dan setara juga tercermin dari dukungan terhadap penyelesaian sengketa pemilu yang cepat dan efektif. Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai lembaga yang berwenang dalam menyelesaikan sengketa hasil Pilkada, diberikan wewenang dan dukungan penuh untuk bekerja secara independen dan transparan.

Upaya kolaboratif antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, KPU, Bawaslu, TNI, Polri, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan Pilkada yang adil dan setara. Kolaborasi ini menunjukkan bahwa komitmen pemerintah tidak hanya sebatas retorika, tetapi diwujudkan melalui tindakan nyata di lapangan.

Dalam setiap tahapannya, pemerintah juga berkomitmen untuk mendengarkan aspirasi masyarakat dan melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan terkait Pilkada. Melalui dialog dan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan Pilkada dapat berjalan sesuai dengan harapan bersama untuk mewujudkan pemerintahan yang demokratis dan responsif terhadap kebutuhan rakyat.

Komitmen dalam menyelenggarakan Pilkada yang adil dan setara bagi semua pihak bukan hanya penting untuk menjaga stabilitas politik, tetapi juga untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap sistem demokrasi. Dengan Pilkada yang adil dan setara, diharapkan lahir pemimpin-pemimpin daerah yang mampu membawa perubahan positif dan pembangunan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

 

)* Penulis adalah mahasiswa Bandung tinggal di Jakarta


Komentar

Berita Terbaru

\