Rumah Tertimbun Longsor, Pasutri Ditemukan Meninggal, Tujuh Orang Selamat
Sabtu, 08 Juli 2023
14:50 WITA
Bangli
1621 Pengunjung
Proses evakuasi tubuh pasutri, korban tertimbun longsor di Griya Bukit, Kelurahan Cempaga, Bangli
Bangli, suaradewata.com - Dampak cuaca ekstrim berupa hujan disertai angin kencang yang terjadi dua hari berturut, tak hanya merusak fasilitas umum, pribadi, sosial di Bangli. Namun juga menelan korban luka dan jiwa. Seperti halnya, tanah longsor dan pohon tumbang yang menimpa satu rumah yang dihuni satu keluarga di Lingkungan Banjar Brahmana Bukit (Griya Bukit), Kelurahan Cempaga, Bangli, Jumat (7/7) sekitar pukul 18.35 petang. Tujuh orang penghuni rumah berhasil diselamatkan dengan mengalami luka-luka lecet, dan dua orang sisanya meninggal dunia.
Tubuh kedua korban yang merupakan pasangan suami istri ini baru bisa dievakuasi Sabtu (8/7) sekitar pukul 02.00 dini hari. Selanjutnya kedua jenazah bernama Ida Bagus Eka Widya Cipta (40) dan Ida Ayu Putu Mutiari (38) dievakuasi ke RSUD Bangli untuk dibersihkan, mengingat tubuh kedua korban dipenuhi tanah berlumpur. Sedangkan korban selamat yakni, Ida Ayu Trisna Mirayanti (19), luka-luka lecet di kaki kanan. Ida Ayu Manik Astiti (60), alami luka memar di kaki kiri. Ida Ayu Sriwartini (51), Ida Ayu Made Astini (67), luka lecet di kaki kanan. Ida Ayu Ega Dania Santika (8), tidak alami luka. Ida Bagus Esa Putra (12), luka luka lecet di kaki kanan, dan Anak Agung Sumiati (60), tidak alami luka. "Evakuasi cukup lama karena kondisi gelap dan cuaca masih terus turun hujan. Rumahnya juga sudah dipenuhi material longsor baik dari pohon maupun tanah,"kata Kepala Pelaksana BPBD - Damkar Bangli, I Wayan Wardana didampingi Kabag Ops. Polres Bangli Kompol I Ketut Maret, Sabtu (8/7).
Proses evakuasi dilakukan tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, PLN, PU dan intansi terkait. Proses evakuasi dimulai pukul 19.00. Namun karena banyak material longsor yang menimbun rumah tersebut, diperlukan alat berat. "Penanganan bencana semalam cukup banyak yaitu ada 19 titik. Jadi kami juga harus menunggu alat berat milik Polda Bali yang digunakan penanganan serupa di Karangasem. Meskipun kita di Bangli juga ada, namun masih terpakai," sambung Kompol Maret.
Proses evakuasi juga dilakukan secara hati-hati, melihat kondisi cuaca yang masih turun hujan hingga dini hari. Belum lagi kondisi gelap. "Tentu dilakukan sesuai SOP, dimana keselamatan petugas diutamakan dalam bertugas, sehingga evakuasi dilakukan sangat hati-hati. Mereka juga lembur sampai dini hari,"jelasnya.
Proses evakuasi pencarian korban dengan menggunakan 2 unit alat berat (excavator), 1 unit Damkar dan 2 unit ambulans. Korban ditemukan pukul 01.00 dalam kondisi tak bernyawa. Proses evakuasi kedua korban dari material longsor hingga menuju mobil ambulan berakhir pukul 02.00. Disebutkan , selain menimbulkan korban jiwa, kerusakan yang ditimbulkan satu unit rumah, tiga unit sepeda motor, satu tembok penyengker rumah dan Merajan/Sanggah. Total kerugian material kurang lebih sekira Rp. 150 juta.
Sementara Kalak BPBD dan Damkar Kabupaten Bangli, Wayan Wardhana juga mengakui pihaknya kini masih berupaya melakukan penanggulangan dampak bencana. Sebut dia, dari belasan titik bencana tersebut, per Sabtu masih menyisakan empat titik bencana yang belum bisa ditangani. "Kita akui, kami kendala alat berat," ujarnya. Meski demikian, pihaknya telah berkoordinasi dengan PU Propinsi untuk bisa memback up upaya penanggulangan di Bangli. Hanya saja, karena di Karangasem juga terjadi bencana sehingga upaya penanggulangan di Bangli belum bisa optimal dilakukan. "Kita akan terus berupaya secara menuntaskan penanggulangan dampak bencana di Bangli," tandasnya. Selain itu, pihaknya juga masih melakukan pendataan terkait total kerugian material yang ditimbulkan akibat bencana alam kali ini. ard/adn
Komentar