Cegah Penyebaran Rabies, Dewan Bangli Harapkan Vaksinasi Dilakukan Berkesinambungan
Rabu, 21 Juni 2023
17:15 WITA
Bangli
1490 Pengunjung
I Komang Carles. sd/ard
Bangli, suaradewata.com - Wakil Ketua DPRD Bangli, I Komang Carles menyoroti kian meningkatnya kasus gigitan anjing rabies sejak beberapa pekan terakhir. Hal itu terjadi diduga karena kelengahan kita semua, saat kasus tidak ada. Mengingat sejatinya kasus rabies sudah muncul sejak lama. Untuk itu, pihaknya meminta agar Pemkab Bangli melakukan upaya pencegahan dan vaksinasi secara berkesinambungan. "Ini mungkin kelemahan kita semua, karena tidak konsistennya melakukan vaksinasi. Mungkin bisa dianggap karena lama tidak ada kasus, sehingga tidak akan muncul lagi rabies. Intinya kita lengah. Padahal semestinya vaksinasi dilakukan kontinyu, misalnya sebulan sekali," ujar Carles, Selasa (20/6/2023).
Terkait anggaran, kalangan Dewan Bangli telah menyatakan komitmenya untuk memback up sejak lama. Termasuk melakukan pengadaan vaksin agar tidak ketergantungan dengan propinsi. "Jika memang ada kendala kurang anggaran bisa menggunakan anggaran bencana. Jika memang itu dianggap bencana sehingga bisa dilakukan pengadaan vaksin," ujarnya. Berikutnya, lanjut dia, bisa juga dengan menggunakan anggaran Perubahan Mendahului jika sifatnya mendesak. Apalagi dari kasus gigitan kemarin yang di Batur terindikasi positif rabies. "Dari gerak-geriknya memang sudah mengarah anjing rabies, namun kita tunggu hasil pemeriksaan sampel dari lab," ujarnya.
Menurut Carles, pasca adanya kasus gigitan tersebut, langkah-langkah sudah dipenuhi dari desa bersurat kepada daerah memohon dilakukan vaksin hewan peliharaan. Selain itu, pihak desa juga telah menghimbau masyarakat untuk menjaga anjing peliharaanya dengan baik dan benar. "Langkah desa dan daerah jika saya amati sudah melakukan langkah cepat dan tepat. Hanya saja, vaksinasi harus dilakukan berkesinambungan. Apalagi anggarannya rasanya setiap tahun ada," tegasnya lagi.
Untuk itu, pihaknya pun mendorong pemerintah daerah hingga desa untuk bersama-sama konsisten dan lebih komit dalam mencegah penyebarluasan rabies agar tidak kembali muncul. Sebab, dikhawatirkan selain bisa memakan korban jiwa, rabies juga bisa mempengaruhi perekonomian khususnya para pemuliabiakan anjing Kintamani dan sektor pariwisata. Dalam hal ini, pihaknya juga menghimbau peran serta masyarakat yang memelihara anjing untuk merawat peliharannya dengan baik dan benar. ard/adn
Komentar