Longsor Dan Pohon Tumbang Kepung Bangli, Sejumlah Pelinggih Dan Bangunan Milik Warga Hancur
Senin, 06 Februari 2023
18:25 WITA
Bangli
1541 Pengunjung
Dampak cuaca ekstrim sebabkan sejumlah titik bencana di Kabupaten Bangli, Senin (6/2). SD/Ist
Bangli, suaradewata.com- Cuaca ekstrim berupa hujan deras disertai angin kencang kembali menyebabkan sejumlah bencana alam di Kabupaten Bangli. Bencana didominasi tanah longsor dan pohon tumbang seakan mengepung wilayah Kabupaten Bangli, Senin (6/2/2023). Dampaknya, sejumlah Pelinggih (bangunan suci) di beberapa Pura dilaporkan roboh hingga rata dengan tanah baik akibat hempasan angin kencang maupun tertimpa pohon tumbang. Selain itu, bangunan berupa warung, kandang ayam hingga mobil milik warga juga mengalami kerusakan akibat tertimpa pohon.
Kondisi terparah terjadi di Pura Puseh, dusun Buungan, Desa Tiga, Susut. Sejumlah bangunan suci berupa bale agung, bale pesandekan, bale gong dan candi di Pura tersebut hancur setelah tertimpa pohon jenis Pule yang tumbang pada Minggu (5/2) sekira pukul 10.30 wita. Diperkirakan pohon yang telah berusia ratusan tahun ini tumbang lantaran tidak kuat menahan kencangnya angin disertai hujan. "Kejadiannya semalam, akibat hujan deras disertai angin kencang. Pohon Pule yang telah berusia ratusan tahun, tumbang mengarah ke timur sehingga menimpa sejumlah bangunan di Pura Puseh," ujar Kadus Buungan, I Nengah Suwena. Disebutkan, tidak ada korban jiwa dan Luka dalam kejadian ini. Hanya saja, kerugian yang ditimbulkan diperkirakan mencapai ratusan juta.
Mengacu laporan dari BPBD Bangli, dampak cuaca ekstrim tersebut telah menyebabkan lima titik bencana. Untuk sementara ini wilayah Susut paling banyak kejadian. Selain di Pura Puseh Buungan, pohon perindang tumbang di jalur Jalan Bangli - Kayuambua, Desa Tiga, Minggu (5/2) sekitar pukul 23 30 wita. Tumbangnya pohon perindang tersebut melintang ke badan jalan. "Penanggulangan pohon tumbang di jalur Bangli - Kayuambua sudah selesai tertangani dari anggota BPBD. Sedangkan upaya penanganan di Pura Puseh Buungan baru akan dilakukan setelah tanggal 13 Februari. Sebab sesuai koordinasi kami dengan pihak desa, hari ini ada ritual Nyepi Adat Krama Buungan,"ungkap Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Bangli, I Ketut Agus Sutapa.
Lanjut disampaikan, pada hari yang sama, sekitar pukul 22.30 wita, sebuah bangunan Bale Pesandekan yang belum lama ini usai dibangun di Pura Dadia Gelgel, Banjar Dinas Serai, Desa Penglumbaran, Susut, juga roboh akibat dihempaskan angin kencang. Kerugian ditaksir mencapai Rp 160 juta.
Berikutnya pohon tumbang juga terjadi Kecamatan Bangli, tepatnya di rumah warga di Banjar Pekuwon, Kelurahan Cempaga. Tumbangnya pohon jenis wani ini, menimpa kandang ayam milik I Wayan Suastika yang mengakibatkan korban mengalami kerugian hingga puluhan juta.
Sementara di Kecamatan Tembuku, pohon tumbang terjadi di jalur penghubung Desa Undisan - Yangapi, Tembuku, Bangli. Sebuah pohon jenis albesia tumbang melintang ke jalan Propinsi penghubung Bangli - Karangasem. Fatalnya, tumbangnya pohon berukuran cukup besar ini, selain menyebabkan kemacetan juga menimpa sebuah warung dan satu unit mobil bak terbuka (Pikap) milik Made Jati (54) warga asal Banjar Undisan Kelod, Desa Undisan, Tembuku.
Made Jati saat ditemui di lokasi, menceritakan musibah pohon tumbang tersebut diperkirakan terjadi pada pukul 02.00 wita. "Kejadiannya dini hari tadi. Saat saya tidur dikejutkan dengan suara yang begitu keras. Setelah saya cek, ternyata warung dan mobil yang biasa saya parkir di depan telah tertimpa pohon belalu," ujarnya.
Lanjut disampaikan, musibah tersebut telah menyebabkan bagian atap dan plafon depan warungnya mengalami kerusakan parah. Sedangkan mobil bernopol DK 9699 PH hanya mengalami lecet pada bagian bodynya. "Untuk kerugian material kemungkinan mencapai satu juta rupiah," ungkapnya. Disebutkan, musibah pohon tumbang terjadi lantaran hujan deras disertai angin kencang yang terjadi sejak Minggu sore. "Hujan deras disertai angin kencang sejak kemarin. Kemungkinan karena kondisi pangkal pohon yang lapuk sehingga menyebabkan tumbang," ungkapnya.
Upaya evakuasi pohon tampak dilakukan petugas Dinas PU Provinsi bersama jajaran TNI/Polri dibantu oleh masyarakat setempat. Hingga Senin siang, upaya evakuasi pohon telah berhasil dilakukan sebagian sehingga kondisi arus lalin sudah bisa kembali normal. "Penanganan kami lakukan bertahap, karena melihat cuaca yang masih kurang bersahabat. Hujan disertai angin kencang masih terus terjadi," ujar Agus Sutapa.
Sementara di Kecamatan Kintamani, terjadi tebing dan bebatuan longsor menerjang pemukiman tepatnya di Desa Songan, Senin (6/1) sekitar pukul 08.30. Tak ada korban jiwa, namun mengganggu akses jalan menuju Pura Segara. "Tidak ada korban. Saat kejadian, penghuni semua tak di rumah,"imbuh Agus Sutapa.
Tindak lanjut dari itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang. "Pastikan memperoleh perkembangan informasi terkait peringatan dini cuaca dari BMKG dan informasi mengenai penanggulangan bencana dari BNPB, BPBD, TNI, Polri dan lintas instansi lainnya,"pungkasnya.ard/adn
Komentar