PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Antisipasi Bahan Berbahaya, BPOM Uji Takjil Buka Puasa

Rabu, 06 April 2022

21:35 WITA

Gianyar

1560 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

BPOM Denpasar melakukan pengecekan menu takjil yang dijual pedagang di sekitar Masjid Agung Al-Ala, Gianyar. Foto : gus/sd

Gianyar, suaradewata.com - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Denpasar melakukan uji menu takjil untuk berbuka puasa yang dijual oleh pedagang di sekitar Masjid Agung Al-Ala, Gianyar, Rabu (6/4/2022) sore. Berbagai macam sajian takjil yang dijual pedagang dibeli dan diuji langsung oleh petugas BPOM untuk mengantisipasi kandungan bahan yang tidak layak digunakan sebagai campuran pangan. 

Kepala Subsanti Infokom BPOM Denpasar, Luh Putu Witariathi menjelaskan intensifikasi pengawasan ini melibatkan OPD terkait. Seperti Dinas Kesehatan Gianyar, Disperindag dan Dinas Ketahanan Pangan. "Kita bersama melakukan pengawasan. Untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat terutama yang akan berbuka puasa," jelasnya.  

BBPOM hadir untuk memberikan jaminan keamanan produk pangan. "Jadi kita memberikan jaminan seperti itu," jelasnya. Dari 11 sampel yang diuji, dikatakan semuanya memenuhi syarat. 

"Yang kita antisipasi ada kandungan formalin dan pemakaian pewarna tekstil, juga dilakukan uji boraks. Itu parameter yang kita uji. Dan dari 11 sampel, semuanya aman dikonsumsi," tegasnya. 

Selama intensifikasi pengawasan, BBPOM Denpasar juga melakukan pengawasan ke sejumlah distributor makanan. "Kita cek kemasan, label, izin edar apakah sudah apa ndak. Kadaluarsa. Banyak juga pas hari raya bingkisan parcel, juga kita lihat kadaluarsa apa ndak. Permintaan meningkat penjualan meningkat. Agar masyarakat aman konsumsi pangan," terangnya. Tidak saja saat bulan puasa, BBPOM juga intensifkan pengawasan pangan saat Lebaran. "Kami lakukan pengawasan secara rutin terkait keamanan mutu dan manfaat suatu produk, obat tradisional maupun kosmetik. Pada hari tertentu konsumsi meningkat, jadi kita lakukan intensifikasi pengawasan," jelas Luh Witari.gus/nop


Komentar

Berita Terbaru

\