Pelantikan Pengurus Gema Milenial PSSAKK Kabupaten Gianyar
Senin, 21 Februari 2022
15:30 WITA
Gianyar
1719 Pengunjung

Pelantikan Pengurus Gema PSSAK periode 2022-2027, Minggu (20/2/2022). Foto ist
Gianyar, suaradewata.com - Pengurus Generasi Milenial Pasemetonan Prati Sentana Sira Arya Kubun Tubuh-Kuthawaringin (Gema PPSAKK) Kabupaten Gianyar, periode 2022-2027 dilantik. Hal tersebut diungkapkan Ketua Panitia Pelantikan, I Made Sukariawan, seusai acara di Wantilan Pura Dalem Desa Adat Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar. (Minggu,20/2).
Lebih lanjut, I Made Sukariawa mengatakan, selama ini trah Arya Kubon Tubuh-Kuthawaringin khususnya generasi muda masih minim wadah untuk berorganisasi. Sehingga terbentuknya Gema PPSAKK ini diharapkan menjadi media dalam menampung serta mempersatukan seluruh generasi muda trah Arya Kubon Tubuh-Kuthawaringin di Kabupaten Gianyar. Pelantikan pengurus yang terdiri dari 31 orang akan bertugas selama 5 tahun, yakni sejak 2022 hingga 2027 nanti.
Tempat pelantikan dilaksanakan di Banjar Wangbung, Desa Guwang dimana warga di desa ini cukup banyak berasal dari trash Arya Kubon Tubuh-Kuthawaringin. Ia berharap dengan dilantiknya pengurus ini disamping bisa lebih mempererat persatuan antara sesama trah, pengurus juga diharapkan mampu meningkatkan rasa bakti kepada leluhur,serta menjadi generasi penerus yang mampu mewujudkan cita-cita pendahulu. “Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu pelaksanaan pelantikan ini, semoga pengurus yang pertama ini mampu menjalankan tugas sesuai harapan, ”papar Sukariawan.
Senada diungkapkan Pengurus Pusat PPSAKK, Prof.Dr. I Ketut Mertha bahwa pelantikan pengurus ini merupakan upaya dalam mewujudkan persatuan antara sesama trah dan mempersatukan seluruh masyarakat dalam mewujudkan pembangunan yang berkesinambungan.
Lebih lanjut, Prof I Ketut Merta mengatakan kalau hal tersebut sejalan dengan jasa leluhur trah Arya Kubon Tubuh-Kuthawaringin yang berhasil membujuk Ida I Dewa Ketut Ngulesir menjadi raja, beliau tidak berkeraton di Samprangan, tetapi Kyayi Kalpodhyana menyerahkan rumahnya di Gelgel untuk dijadikan Keraton yang bernama Sweca Linggarsa Pura sekitar tahun saka 1305. Sedangkan, Kyayi Kalpodhyana pindah ke arah selatan tinggal di kebun ‘tegalan’ yang dipenuhi tumbuhan kelapa (tubuh), sehingga beliau lebih dikenal dengan nama Kyayi Kubon Tubuh.
Pada waktu pemerintahan Ida I Dewa Ketut Ngulesir yang bergelar Ida Dalem Ketut Semara Kepakisan, Kyayi Kubon tubuh diberi tugas membunuh Harimau Hitam (Macan Selem) di Blambangan, sehingga Ida Dalem juga menganugerahkan keturunan trah Arya Kubon Tubuh menggunakan petualangan atau sarana pembakaran mayat berupa Macan Selem. "Banyak nilai kepahlawanan, kenegarawanan, jiwa kesatria, kejujuran serta pengabdian kepada tanah air yang diwariskan leluhur kita, mari kita ambil makna tersebut dan terapkan pada kehidupan sekarang,” terang Prof I Ketut Merta.
Sedangkan Anggota Komisi VI DPR RI, Nyoman Parta mengatakan bakti kepada leluhur dalam konteks kekinian lebih baik jika diimplementasikan dengan hal-hal nyata. Generasi Milenial yang baru dilantik kedepan diharapkan membuat program nyata yang tanpa pamrih. Kegiatan seperti Donor Darah, pengolahan sampah plastik serta pelatihan UMKM bagi masyarakat akan menjadi prioritas prajuru yang baru dilantik. Tentu dalam konteks bakti kepada leluhur, Nyoman Parta juga berharap tidak melupakan kawitan dengan menjalankan swadarma sebagai Agama Hindu. “Namun mari kita bijak ber-Agama agar apa yang kita yakini bermanfaat bagi kita dan orang lain, bukan sebaliknya,” pungkasnya.rls/gus/nop
Komentar