Jalan Rusak & Tidak Ada Air, Krama Desa Dukuh Belokan Dukungan ke DANA-DIPA No.1
Selasa, 10 November 2020
11:20 WITA
Karangasem
1898 Pengunjung

suaradewata
Karangasem, suaradewata.com - Krama Desa Pakraman Dukuh, Kecamatan Kubu sangat mengharapkan kehadiran Pemerintah Kabupaten Karangasem untuk mengatasi permasalahan infrastruktur yang bertahun-tahun tidak terlayani. Masalah infrastruktur itu, mulai dari adanya jalan rusak hingga minimnya pelayanan air bersih di daerah yang terkenal gersang tersebut.
"Kami mengharapkan adanya pengaspalan jalan di Desa Pakraman Dukuh, termasuk pelayanan air bersih sangat kami harapkan juga," demikian kata perwakilan masyarakat Desa Dukuh, Gede Sutapa saat menghadiri kampanye Calon Bupati Karangasem, Gede Dana dan Cawabup, I Wayan Artha Dipa (DANA-DIPA) dari nomor urut 1, Sabtu (7/11) di Wantilan Desa Pakraman Kubu.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, membuat Krama Desa Pakraman Dukuh dengan solid menyatakan dukungan untuk memenangkan Paslon Bupati dan Wabup Karangasem, DANA-DIPA pada tanggal 9 Desember 2020. "Kami mengiginkan perubahan menuju Karangasem Era Baru, untuk itu kami siap mencoblos nomor urut 1, DANA-DIPA," tegas Gede Sutapa seraya mengemakan kata Merdeka, Merdeka, Merdeka, Jayalah DANA-DIPA untuk Kabupaten Karangasem.
Mendengar antusias dukungan yang diberikan Krama Desa Pakraman Dukuh, membuat Gede Dana yang didampingi I Wayan Artha Dipa semakin bersemangat untuk mensukseskan Pilkada 9 Desember ini untuk mencapai kemenangan.
Dalam pidato politiknya, Gede Dana mengatakan kehadiran dirinya menjadi Calon Bupati Karangasem yang didampingi oleh Cawabup, I Wayan Artha Dipa adalah wujud keseriusannya untuk membawa Kabupaten Karangasem ke Era Baru dengan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali Melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana.
"Arah program pembangunan kami sebagai Bupati Karangasem mencakup 5 bidang prioritas, yaitu (1) pangan, sandang, dan papan, (2) kesehatan dan pendidikan, (3) jaminan sosial dan ketenagakerjaan, (4) adat, agama, tradisi, seni dan budaya, (5) dan pariwisata," ujar Gede Dana seraya menyebutkan Visi dan Program ini sangat selaras dengan Pemerintah Provinsi Bali, dengan tujuan untuk mempercepat pembangunan di Kabupaten Karangasem, karena dalam 4 tahun terakhir ini pembangunan di Karangasem sangat 'stagnan' akibat Pendapatan Asli Daerah (PAD) tidak mengalami peningkatan alias menurun.
Mengenai permasalahan jalan rusak di Kabupaten Karangasem, khususnya di Desa Dukuh, Kecamatan Kubu memang benar apa adanya. Berdasarkan data yang dihimpunnya, Gede Dana menjelaskan jalan rusak berat di Karangasem panjangnya mencapai 240 Km, sedangkan jalan yang belum diaspal atau masih dalam keadaan jalan tanah panjangnya mencapai 240 Km.
"Jadi 480 Km jalan di Karangasem belum diaspal, dan jalan rusak terpanjang itu ada di Kecamatan Kubu sepanjang 91 Km," ujar Gede Dana seraya menegaskan ketika masyarakat Karangasem memberikan kepercayaan penuh kepada dirinya sebagai Bupati, maka salah satu strategi yang harus dilakukan pertama ialah dengan cara mengamankan APBD Kabupaten dan meningkatkan PAD Karangasem, selain memanfaatkan jaringan politiknya ke Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Pusat untuk mengatasi jalan rusak tersebut.
Mengenai masalah air yang sampai saat ini masih krisis di Desa Dukuh, Gede Dana dengan optimis akan mampu melanjutkan program pipa air di Telaga Waja untuk mengairi wilayah Desa Dukuh.
"Sejatinya program pipa air di Telaga Waja dengan anggaran Rp 124 milyar sudah selesai, namun tidak dilanjutkan sejak 2015 sampai sekarang, dan saya sudah berkoordinasi dengan pemangku kebijakan di Karangasem, konon katanya sulit tanah, karena program ini membutuhkan tanah seluas 50 are untuk membangun bak air," bebernya seraya mengatakan sebagai solusi saya akan melakukan komunikasi dengan masyarakat untuk mensukseskan program penanganan air ini. Selanjutnya, secara pemerintahan, kami akan memberlakukan subsidi silang antara Pemerintah dan PDAM agar pembangunan bak air tersebut terealisasi segera, dan masyarakat mendapatkan pelayanan air sesuai apa yang diharapkannya.
Sementara itu, Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, Wayan Koster mengatakan Karangasem ini menjadi salah satu kabupaten yang tertinggal di Bali. Di dalam kemampuan membangun, Karangasem juga sangat lemah, karena Pendapatan Asli Daerahnya turun.
Sebagai solusinya, masyarakat Karangasem harus memanfaatkan momentum Pilkada Karangasem 9 Desember 2020 ini untuk mewujudkan Karangasem Era Baru dengan memiliki Bupati yang fokus, lurus, tulus, bekerja dengan baik, mengurusi pemerintahan dengan baik, dan tahu cara membangun bersama masyarakatnya.
"Bupati yang serius membangun pemerintahan dan daerahnya itu ada di Gede Dana, yang didampingi oleh Wakilnya, Wayan Artha Dipa. Karena saya tahu Gede Dana ini orangnya polos dan saya sudah bimbing Gede Dana agar menjadi Bupati Karangasem yang tidak ikut mencari keuntungan, bermain proyek di Pemerintah, namun fokus mengurusi masyarakatnya," kata Koster yang disambut tepuk tangan oleh Krama Desa Dukuh.
Sebagai penutup, Koster yang merupakan Mantan Anggota DPR-RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini mengajak masyarakat di Desa Pakraman Dukuh, Karangasem untuk sabar, masyarakat harus tulus memenangkan DANA-DIPA nomor 1, karena mendukung Calon Bupati yang menghabiskan uang sampai miliaran untuk membeli suara akan menimbulkan beban bagi daerah Karangasem kedepannya, mereka pasti memikirkan hutang dan tidak fokus mengurusi Karangasem," tegas Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini.awp/utm
Komentar