Warga Desa Sukahet, Kebung dan Kampung Sindu, Sidemen Bulatkan Tekad Menangkan Massker
Selasa, 03 November 2020
22:00 WITA
Karangasem
1893 Pengunjung

Suaradewata
Karangasem, suaradewata.com - Melanjutkan padatnya agenda kampanye, Pasangan Calon (Paslon) Bupati-Wakil Bupati Karangasem, nomor urut 2, I Gusti Ayu Mas Sumatri-I Made Sukerena (Massker) melaksanakan kegiatan simakrama turun menemui warga di tiga titik di wilayah Sidemen.
Titik pertama yang dikunjungi Sukerana untuk kegiatan simakrama terbatas yakni banjar adat Celetiga Kangin, desa Adat Sukahet, dimana di desa ini Sukerana disambut dengan antusias oleh warga setempat. Titik kedua agenda kampanye Made Sukerana yakni di Banjar Dinas Kebung, Desa Adat Kebung, Sidemen dan titik ketiga Sukerana bertemu masyarakat di Kampung Sindu. Hadir dalam kegiatan kampanye tersebut sejumlah tokoh, mulai dari Cok Suteja, Cok Widarsa, I Gusti Ngurah Hendra Jaya dan Agus Kertiana.
Sukerena dalam kesempatan itu menyampaikan ucapan terimakasih untuk masyarakat Sidemen yang sangat kompak menyatakan dukungan untuk pemenangan Paslon nomor urut 2 pada Pilkada 9 Desember 2020 mendatang. Berbagai usulan dan aspirasi disampaikan oleh masyarakat, diantaranya disampaikan oleh masyarakat di kampung Sindu, yang terus melakukan pergerakan di bawah untuk memenangkan paket Massker dengan membentuk tim anti money politic dan anti hoax.
“Nah mudahan ke depan Massker ini bisa memfasilitasi dan bisa itu sebagai acuan kami, bahwa proses demokrasi di Karangasem bersih. Kedua juga anti hoax, oleh karena itu tidak ada lagi di media sosial informasi-informasi yang tidak benar dan menyesatkan. Terlebih menjelekkan salah satu pasangan calon,” tegas Made Sukerana.
Pihaknya pada Pilkada ini ingin memberikan edukasi politik yang baik dan benar kepada masyarakat Karangasem. “Jumlah penduduk Karangasem pemilihnya yang mencapai 472 ribu lebih tentu dua pasangan calon ini putera puteri terbaik Karangasem. Nah yang mana dipilih dari dua paslon ini oleh semeton Karangasem ini tentu kami serahkan semuanya. Mana programnya lebih bagus dan sudah tentu masyarakat kita di Karangasem sudah mulai cerdas. Dan banyak hal juga masukan-masukan ketika menang harus memperhatikan masyarakat lain yang sangat bagus dan membangun Karangasem,” tandasnya.
Pihaknya juga akan mengakomodir kepentingan masyarakat, serta melibatkan masyarakat dalam membangun Karangasem ke depan bersama I Gusti Ayu Mas Sumatri. Terlebih kata dia, Sidemen merupakan barometer pariwisata dan pertanian. Sehingga ini juga menjadi usulan masyarakat agar wisatawan yang datang ke Karangasem langsung menghabiskan waktu dan berbelanja di Karangasem ketika berkunjung ke Bali.
“Koalisi kami bukan hanya koalisi di partai tetapi koalisi seluruh masyarakat Karangasem yang akan mengawal program-program kami ke depan. Sidemen sebagai barometer pariwisata berbasis spiritual dan desa adat. Pertanian dan UMKM itu untuk menunjang pariwsiata di Sidemen karena nantinya di sini banyak pengerajin dan alam sangat indah dan asri,” ulasnya.
Keindahan alam Sidemen masih sangat original, sehingga investor juga nantinya tidak bisa seenaknya merusak alam demi kepentingan pariwisata. “Tetap kami berikan ruang namun begitu investor masuk nanti kita duduk bersama dengan tokoh masyarakat, desa adat semua komponen yang ada dengan konsep pariwisata spiritual berbasiskan desa adat ditunjang oleh pertanian dan UMKM,” lontarnya.
Pihaknya mengaku optimis di Kecamatan Sidemen Massker bisa menang dengan persentase 80 persen. “Ibu Mas Sumatri sendiri dari Sidemen, animo masyarakat ketika tadi turun di sekian tempat kampanye itu bagus. Nah mudah-mudahan di Sidemen kita bisa menang 80 persen,” harapnya.
Sementara itu, di sela-sela kegiatan kampanyenya tersebut, Made Sukerana menyempatkan diri menyambangi keluarga Komang Keri Wastikakayasa dan Ni Kadek Sumartini, salah satu warga kurang mampu di banjar dinas Kebung Kangin, desa Adat Kebung, Sidemen, dimana anaknya yang bernama Gede Agus Mahardika, berusia lima tahun mengalami sakit mikrosifali sejak lahir. Penyakit ini merupakan kondisi ketika kepala bayi secara signifikan lebih kecil dari yang diharapkan, biasanya disebabkan karena perkembangan otak yang tidak normal.
Sukerana sempat berbincang dengan orang tua anak malang tersebut, prihal penyakit yang diderita anak tersebut.“Tidak bisa melihat dan jalan, kata dokter anak saya ini tidak bisa sampai sembuh seperti orang normal, makanya saya biarkan sampai dia besar nanti,” ucap Komang.nov/nop
Komentar