I Gusti Putu Budiarta Sebut Produk Tanaman Organik Lebih Sehat dan Ramah Lingkungan
Kamis, 29 Agustus 2019
00:00 WITA
Denpasar
2056 Pengunjung
istimewa
Denpasar,suaradewata.com - Ada sejumlah manfaat yang dihasilkan dari sistem pertanian organik. Menurut Koordinator Pembahasan Ranperda Sistem Pertanian Organik, I Gusti Putu Budiarta disela-sela Rapat Paripurna DPRD Bali, Selasa (20/8) dengan agenda menetapkan Perda tentang Sistem Pertanian Organik, menjelaskan manfaat sistem pertanian organik itu yaitu dimulai dari bidang lingkungan, dimana pertama mampu memulihkan atau mengembalikan kesuburan tanah.
“Dengan menghentikan penggunaan pupuk kimia dan menggantikannya dengan pupuk organik, maka tanah atau lahan di sekitar pertanian tersebut akan kembali kesuburannya. Karena pupuk organik dapat membantu perkembangan mikroorganisme yang dapat menyuburkan tanah,” jelasnya dihadapan Ketua DPRD Bali dan Gubernur Bali yang hadir dalam Rapat Paripurna.
Kedua, mengurangi polusi udara. Dengan mengganti pestisida sintetis dengan pestisida alami, maka polusi yang ditimbulkan oleh pestisida sintetis tidak akan terjadi. Pertanian organik terbukti menghasilkan gas emisi lebih kecil ketimbang pertanian konvensional. Ketiga, sistem pertanian organik ini sangat ramah lingkungan.
“Dengan tidak menggunakan bahan-bahan kimia dalam proses budidaya pertanian maka lingkungan di sekitar lahan tidak akan rusak, sehingga kualitas air, udara dan tanah akan tetap terjaga,” ucapnya.
Keempat, menjaga keanekaragaman hayati. Salah satu ciri pertanian organik adalah tingginya keanekaragaman hayati di lingkungan tersebut. Selain karena tidak menggunakan pestisida sintetis, banyak juga praktek-praktek budidaya organik yang dapat menjaga keanekaragaman hayati. Contohnya dengan membiarkan serangga yang berguna tetap hidup dan penanaman tanaman lain sebagai pengusir serangga yang mengganggu.
Selain bermanfaat bagi lingkungan, manfaat lainnya adalah produk yang dihasilkan dari tanaman organik jauh lebih sehat daripada tanaman yang tidak organik. Produk organik lebih sehat, karena tidak menggunakan unsur bahan kimia dalam proses pengembangannya. Selain itu sayur dan buah yang dihasilkan dari tanaman organik sangat aman dikonsumsi.
“Tak hanya itu, harga jual produk meningkat,” tambahnya seraya mengatakan produk pertanian organik lebih mahal daripada produk pertanian non-organik. Apalagi yang sudah memiliki sertifikat resmi. Karena sayur dan buah yang dihasilkan pertanian organik lebih sehat dan aman, tingkat kesulitan budidaya organik dan hasil panen yang tidak sebanyak hasil pertanian konvensional juga merupakan faktor tingginya harga produk pertanian organik di pasaran.
Gusti Putu Budiarta lebih lanjut menjelaskan produk pertanian organik juga laku diekspor. Salah satu penyebab tidak lakunya sayuran dan buah-buahan Indonesia di pasar internasional adalah karena tingginya tingkat residu berbahaya yang disebabkan penggunaan bahan-bahan kimia dalam proses budidaya. Sedangkan sayur dan buah yang laku di pasar internasional adalah sayur dan buah yang pasti sehat dan aman.
“Manfaat lainnya, pertanian organik memberikan keuntungan lebih besar,” tegasnya.
Sebab, tidak menggunakan pestisida dan pupuk berbahan kimia atau sintetis yang harganya cukup mahal. Hanya memanfaatkan penggunaan limbah sebagai pupuk dan juga menggunakan pestisida alami yang mudah didapatkan dan murah disertai dengan tingginya harga produk pertanian organik di pasaran membuat keuntungan yang didapatkan lebih besar daripada pertanian non-organik.Awp/nop
Komentar