Jelang Nyepi dan Karya di Besakih, Jenazah RSUD Mangusada Ditendakan
Selasa, 05 Maret 2019
00:00 WITA
Badung
3456 Pengunjung
suaradewata.com
Badung, suaradewata.com - Adanya persiapan tahun baru caka "Nyepi" serta larangan untuk upacara Ngaben terkait Karya di Pura Besakih, membuat warga sebagian di wilayah Badung Utara menitipkan jenazah di RSUD Mangusada di Kapal, Badung.
Akibatnya ruang jenazah yang memiliki ruang pendingin terbatas inipun overload. Pihak rumah sakit terpaksa membuat tenda darurat khusus tempat penitipan jenazah.
Sejatinya RSUD Badung memiliki 12 freezer atau lemari pendingin. Namun, jenazah yang dititipkan hingga Selasa (5/3) sudah mencapai 76 jenazah.
Penitipan jenazah diperkirakan akan terus bertambah, pasalnya ada larangan “ngaben” untuk sejumlah desa di Badung sampai beberapa minggu kedepan. Larangan upacara ngaben ini lantaran serangkaian Hari Raya Nyepi dan karya Panca Wali Krama di Pura Agung Besakih.
Dirut RSD Mangusada Kabupaten Badung dr. Nyoman Gunarta membenarkan banyaknya jenazah yang dititipkan di RSUD Mangusada.
“Iya, kamar jenazah kelebihan kapasitas, karena banyaknya jenazah yang dititipkan karena larangan ngaben serangkaian Hari Raya Nyepi dan karya Panca Wali Krama di Pura Agung Besakih,” tutur dr Nyoman Gunarta, Selasa (5/3).
Kata dia puluhan jenazah tidak hanya ditempatkan pada kamar jenazah, namun juga sebuah ruangan tempat petugas jenazah bekerja.
“Tempat di sebelah kamar jenazah juga penuh. Jadi tidak ada tempat lagi, makanya kami pinjam tenda dari BPBD Badung," akunya.
Pihaknya meyakinkan bahwa jenazah yang disemayamkan dibawah tenda akan tetap mendapat perawatan sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang ada.
Jadi, pihaknya pun meminta anggota keluarga yang jenazahnya dititipkan tidak perlu khawatir. Ia pun meminta meminta maaf dan mohon permakluman karena tidak semua jenazah bisa ditempatkan dalam kamar pendingin.
“Saya sudah berkoordinasi dengan tim ahli, dibilang tidak masalah, yang penting menggunakan peti. Jenazah diformalin dengan dosis tinggi,” tegasnya. mot/ari
Komentar