Diduga Alami Depresi, Bule Jerman ini Tembak Kepala Hingga Tewas
Jumat, 30 November 2018
00:00 WITA
Denpasar
2779 Pengunjung
ilustrasi
Denpasar, suaradewata.com - Warga lingkungan Sanur, Denpasar Selatan dibuat heboh. Itu setelah adanya temuan warga asing yang nekat bunuh diri dengan cara menembakkan kepalanya dengan pistol jenis walther.
Korban yang diketahui Warga Negara Asing (WNA) berkebangsaan Jerman, itu bernama Ronal Praster (82) dan melakukan tindakan bunuh diri di rumahnya Jalan Sekuta Nomor 114 Sanur, Denpasar Selatan.
Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan IPTU Hadimastika K. Putro, SIk mengatakan, pihaknya telah memeriksa keterangan sejumlah saksi, yaitu istri korban bernama Ni Wayan Beji Astuti (53) dan anak mereka bernama Udhi Andreas Praster (25).
Menurut keterangan sang istri, sekitarar pukul 20.10 Wita, mereka berdua sempat ngobrol di ruang tamu. Tak berselang lama, korban pamit duluan untuk istirahat. Tiba - tiba sang istri mendengar bunyi letusan dari dalam kamar.
“Saat istrinya membuka pintu kamar, melihat korban sudah dalam kondisi tergeletak di lantai dekat tempat tidur bersimbah darah. Dugaan sementara lantaran depresi sakit yang diderita, yakni jantung dan stroke tak kunjung sembuh,” tutur IPTU Hadimastika, Jumat (30/11).
Pistol yang digunakan korban mereknya walther dan pistol itu model lama. "Kami masih dalami asal usul pistol itu. Tidak berizin, dugaan kami dibeli secara online sebab menyangkut ini sang istri dan anak tidak tahu apa-apa. Walaupun demikian, kami terus telusuri,” terangnya.
Sekanjutnya, jasad korban di evakuasi ke Rumah Sakit Sanglah dengan menggunakan ambulance BPBD Kota Denpasar. Sementara sang istri dan anaknya kepada wartawan mengatakan, bahwa sama sekali tidak tahu menahu mengenai pistol. “Kami kaget loh dengan pistol itu,” ujarnya.
Diceritakannya, sang suami memang sedang menderita sakit stroke ringan sejak sebulan terakhir. Saat itu korban tengah makan dengan teman-temannya di salah satu rumah makan di kawasan Denpasar. Selama mengalami sakit, suaminya tidak pernah mengeluh. Bahkan, setelah sempat dirawat 5 hari di rumah sakit, keadaan korban mulai membaik. mot/ari
Komentar