Harus Bangga Kantor BPOM Sudah Ada di 40 Titik
Selasa, 27 November 2018
00:00 WITA
Badung
3286 Pengunjung

suaradewata
Badung, suaradewata.com - Gubernur Bali Wayan Koster menyambut baik dan mengapresiasi diselenggarakannya Rapat Evaluasi Nasional Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia Tahun 2018 di Padma Resort, Legian, Badung Selasa (27/11).
Gubernur Koster mengatakan, Bali sebagai daerah tujuan wisata juga diserbu produk-produk dari luar sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan pariwisata tersebut.
Menurut Koster, produk tersebut tentunya juga harus aman dan bermutu. "Kita tidak boleh memberikan perlakuan khusus terhadap produk luar tersebut. Kami berharap para pelaku usaha di bidang pariwisata bisa memanfaatkan produk lokal termasuk produk di bidang obat dan makanan,"tuturnya.
Ditambahkan Orang nomor satu di Pemerintah Provinsi Bali ini, kondisi yang cukup menggembirakan, belakangan banyak muncul produsen UMKM kosmetika khususnya produk SPA berkembang sangat pesat yang menggunakan bahan-bahan alami dan tradisional.
Bahkan produk ini tidak hanya digunakan atau beredar di dalam negeri, tetapi juga sudah mempunyai pasar di luar negeri.
"Hanya saja perlu kita tekankan bahwa semua produk yang dihasilkan harus mempunyai ijin edar atau legal secara hukum serta aman dan bermutu,"tegasnya.
Lebih jauh, Koster memberikan apresiasi dan rasa bangganya kepada Badan POM atas pembentukan 40 Kantor Badan POM di Kabupaten/Kota di tahun 2018 ini.
"Terimakasih kami sampaikan karena salah satunya ada di wilayah Provinsi Bali yaitu Kantor Badan POM Kabupaten Buleleng dengan wilayah kerja Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Jembrana. Tentunya Badan POM hadir di Kabupaten/Kota akan meningkatkan perlindungan ke masyarakat," ungkap Koster.
Hal senada juga disampaikan Kepala BPOM RI Penny K. Lukito dalam sambutannya mengatakan jika penggunaan pakaian adat daerah oleh para eserta untuk menunjukkan jika Indonesia beragam budaya yang adiluhung.
"Saat ini kita berkumpul dengan mengenakan pakaian adat daerah masing-masing, ini menunjukkan rasa kebhinekaan dan persatuan," ucapnya.
Lebih lanjut dikatakan Penny, tantangan kedepan bagi BPOM adalah merespon berbagai penggunaan teknologi dan informasi yang semakin berkembang dalam pengawasan obat dan makanan.mot/aga
Komentar