PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Parah, Semboyan Logo Badung "Raksaka” Salah Tulis Jadi "Raksasa”

Rabu, 21 November 2018

00:00 WITA

Badung

4152 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Badung, suaradewata.com - Entah itu disengaja atau memanf salah ketik. Setidaknya logo milik Pemkab Badung yang berlambangkan keris di tengah meru yang terdapat dua sisi padi dan kapas serta dalam pita di bawahnya bertuliskan sebelumnya “Cura Dharma Raksaka” kini pada aplikasi perpustakaan digital Badung “Cura Dharma Raksasa”.

Kesalahan semboyan pemerintah kabupaten dengan APBD terkaya di Bali ini sontak menjadi sorotan publik Gumi Keris Badung. Itu karena kata “Raksaka” berubah jadi “Raksasa” yang dinilai mengandung makna yang sangat berbeda.

Ini jadi sorotan lantaran aplikasi yang diklaim pertama di Bali oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Badung, sebelumnya telah diluncurkan langsung oleh Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa pada September lalu.

Terkait ini Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Badung, I Wayan Kristiani yang dikonfirmasi entah sudah tau atau belum sudah langsung mengklaim bahwa memang itu merupakan logo Pemkab Badung.

“Ya itu sudah logo Pemkab Badung,” ujarnya lewat pesan WhatApps, milik salah satu wartawan Rabu (21/11).

Namun setelah disampaikan soal adanyanya tulisan Raksaka menjadi Raksasa. Istri Wakil Bupati Badung ini langsung bingung dan buru-buri mengklarifikasi bahwa ada salah penulisan.

“Wah ternyata saya yang salah lihat. Makasi nggih (ya) pak,” katanya seraya berjanji akan segera memperbaikinya.

Dijelaskannya bahwa perpustakaan digital “iBadung” ini dibuat oleh rekanan dari Jakarta. Sejak dilounching September lalu, aplikasi ini telah mengalami perkembangan yang cukup baik. 

Bahkan per Rabu (21/11) sudah terdaftar 581 anggota. Jumlah peminjam buku tercatat sebanyak 595 untuk periode 20 Septermber sampai 21 November.

“Untuk iBadung sejauh ini tidak ada kendala yang berarti, hanya kurang sosialisasi dan koleksi buku saja,” aku Kristiani.

Dirinya meyakinkan untuk program kedepannya akan menambah koleksi buku digital secara bertahap serta gencar untuk sosialisasi lebih banyak ke sekolah dan masyarakat.mot/aga


Komentar

Berita Terbaru

\