PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

PERADI Siapkan Upacara Penghormatan Terakhir

Kamis, 09 Agustus 2018

00:00 WITA

Buleleng

3435 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Buleleng, suaradewata.com – Nama almarhum Ketut Wetan Sastrawan SH MH bukan hanya dikenal pada lingkup civitas akademika khususnya fakultas hukum di Universitas Panji Sakti (Unipas) Singaraja. Wetan Sastrawan pun dikenal sebagai salah seorang pioneer terbentuknya Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) Kabupaten Buleleng.

Hal tersebut disampaikan Ketua DPC Peradi Buleleng, Gede Harja Astawa SH, saat berkunjung ke rumah duka bersama Ketua DPC Peradi Denpasar yakni Nyoman Budi Adnyana, (7/8/2018).

“Kita kordinasikan kepada pihak keluarga terlebih dahulu untuk melakukan upacara tradisi penghormatan terakhir dan pelepasan terhadap almarhum Wetan Sastrawan. Karena pelaksanaanya akan diselenggarakan bertepatan dengan upacara pengabenan beliau,” kata Harja.

Pendukung kubu Peradi yang dikomando pengacara kondang Otto Hasibuan ini pun mengaku sangat terkejut atas peristiwa meniggalnya Wetang Sastrawan. Pasalnya, cendikiawan hukum Buleleng itu belum sempat menikmati hasil jerih payahnya dalam pelebaran sayap organisasi DPC Peradi Buleleng yang tinggal menetapkan hari pelantikan kepengurusan.

Hal senada disampaikan Budi Adnyana yang turut berkunjung ke rumah duka. Menurutnya, kesedihan tersebut mengingat peristiwa kecelakaan yang merenggut nyawa Wetan Sastrawan juga turut merenggut nyawa kedua putrinya.

“Tepat ketika kami berada di rumah duka, kami pun mendapat kabar bahwa putrinya yang paling kecil yakni Made Desiana Andari Sadnyani (9) menyusul almarhum Wetan dan putri pertamanya (Luh Widya Andari Sadnyani (13). Betapa sesak dan terhenyuh hati kami mendengar kabar duka beruntun itu,” papar Budi yang turut berkabung.

Menurut Budi, sudah diinstruksikan kepada seluruh anggota Peradi yang dipimpinnya untuk menghadiri upacara pelepasan almarhum Wetan Sastrawan di rumah duka, Desa Alas Angker, Kecematan/Kabupaten Buleleng.

Budi yang asal Desa Bengkel, Kecamatan Busungbiu, pun mengaku sangat menyesalkan peristiwa yang menimpa rekan seprofesinya di dunia advokasi itu. Pasalnya, Wetan dianggap turut berjasa bagi pengembangan ilmu hukum khususnya di Buleleng serta pengembangan organisasi khususnya Peradi.

“Kami patut memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum. Dan ini juga merupakan tradisi yang berlaku di organisasi kami untuk orang-orang yang berjasa kepada Peradi,” pungkasnya.adi/aga


Komentar

Berita Terbaru

\