15 Siswa SDN 1 Temesi Keracunan Setelah Konsumsi Es dari Kantin Sekolah
Senin, 07 Mei 2018
00:00 WITA
Gianyar
3538 Pengunjung
suaradewata
Gianyar, suaradewata.com- Lima belas siswa SDN 1 Temesi alami keracunan, Senin (7/5) sekitar pukul 09.15 Wita. Diduga, penyebab keracunan berasal dari minuman es yang dijual kantin sekolah milik Ni Nyoman Karmi (60). Belasan siswa yang mengalami mual, muntah dan pusing itu langsung dilarikan ke IGD RS Sanjiwani Gianyar oleh ambulans PMI Kabupaten Gianyar.
Informasi di lapangan menyebutkan, peristiwa keracunan massal ini terjadi saat jam istirahat. Satu persatu siswa mendatangi ruangan guru dan mengeluhkan sakit perut. Kepala SDN 1 Temesi, Ni Putu Ciri Bagiani (55) yang baru datang dari mengikuti rapat di UPT Pendidikan Kecamatan Gianyar langsung menelpon UPT Kesmas Gianyar I untuk minta pertolongan. Selang beberapa saat tim medis dari UPT Kesmas Gianyar I tiba di TKP dan langsung memeriksa para siswa yang mengeluh sakit pada perut. Dari tim medis yang menangani, disarankan para korban harus segera dirujuk. Karena kondisi gawat, mobil ambulans PMI Kabupaten Gianyar bahkan mengangkut 6 korban keracunan sekaligus.
Salah seorang guru SDN 1 Temesi, Ni Wayan Sariani menjelaskan, pertama kali ada 3 orang siswa yang mengeluh sakit perut kepadanya. Kemudian satu persatu siswa ke ruang guru mengeluh dengan gejala yang sama. “Saya sempat kasih air minum dan menggosokan minyak hangat ke perut siswa, tetapi semakin banyak siswa yang mengalami sakit yang sama,” tuturnya saat ditemui di IGD RS Sanjiwani.
Dirut RSU Sanjiwani dr. Ida Komang Upeksa mengatakan, 15 siswa yang mengalami keracunan tersebut sudah mendapatkan penanganan medis. “Untuk kasus ini masuk kategori keracunan ringan, segera pasti bisa tertangani. Hari ini masuk, lihat kondisi. besok atau lagi 2 hari mudah-mudahan kembali pulih dan bisa pulang,” jelasnya. Status keracunan ini, kata Upeksa belum ditentukan masuk Kejadian Luar Biasa (KLB).
Mengenai penyebab keracunan, Upeksa memperkirakan akibat proses pengolahan makanan atau minuman yang tidak higenis. “Melihat gejala mual dan muntah, diduga akibat bakteri e-coli. Tapi tetap harus tunggu hasil lab untuk memastikan,” terangnya.
Dikatakan, petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar telah mengambil sampel berupa air, es batu, susu kental manis, bubuk coklat dan kemasan bekas minuman. Sementara terkait biaya perawatan, Upeksa memastikan Pemkab Gianyar mengcover. “Yang punya BPJS kita pakai itu. Yang pasien umum ditanggung pemerintah. Karena kejadian potensi wabah menjadi tanggungjawab pemerintah. Jadi gratis,” jelasnya.
Ditemui terpisah, Kanitreskrim Polsek Kota Gianyar Iptu I Wayan Sujana mengaku sedang melakukan pemeriksaan terhadap pemilik kantin, Ni Nyoman Karmi. “Masih kami periksa. Berikut barang bukti, nanti akan ditindaklanjuti dikirim ke Polres dan bawa ke lab,” jelasnya.
Sedangkan Kadisdik Gianyar, Made Suradnya yang terjun langsung ke TKP mengatakan peristiwa ini sebagai musibah yang tidak boleh terulang kembali. “Ini musibah, kita sangat prihatin. Kedepan agar tidak teulang,” harapnya. Dikatakan Suradnya, kantin sekolah merupakan satu komponen yang wajib ada sebagai salah satu indikator sekolah sehat. SDN 1 Temesi pun termasuk sekolah kategori sehat. “Ini bagian dari sekolah sehat. Tapi yang namanya musibah memang tidak bisa dihindari,” ujarnya.
Kelimabelas orang siswa yang mengalami keracunan yakni, siswa kelas II 4 orang, Kadek Adi (8), Davina Tasya Kumara (8), Putu Ajiska Saputri (8), Vio Nata (8). Siswa Kelas III, Anandita (9), Sukma (9). Siswa Kelas IV, Komang Trisna bayu (10), Komang Ayu Ari Novia (11), Pande Made Fitri Hendrayanti (10), Ni Putu Trisna Dewi (10). Siswa Kelas V, I Gusti Ayu Leona Putri (11), I Dewa Ayu mirah Dwi laksmi (11), Sang Ayu Putu Sanjiwani (11), Kadek Evi Heliyana (11) dan Ni Kadek Intan Lestari (11).gus/aga
Komentar