PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Duh, Tujuh Pengungsi Di Gor Kubu Keracunan Usai Makan “Sambel Tingkih”

Kamis, 12 Oktober 2017

00:00 WITA

Bangli

3406 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Bangli, suaradewata.com – Tujuh pengungsi asal banjar Besakih Kawan, Desa Besakih, Rendang, Karangasem secara serempak mengeluhkan sakit perut dan mual-mual di Pengungsian Gor Kubu, Bangli, Kamis (12/10/2017). Kuat dugaan, korban mengalami keracunan usai sarapan pagi dengan menu salah satunya sambel kemiri yang dibuat secara mandiri oleh para pengungsi selama dipengusian.

Akibatnya, dari 7 korban yang mengalami gejala keracunan 5 diantaranya terpaksa dilarikan ke RSU Bangli. NI Wayan Suartini (30) salah satu korban yang terpaksa menjalani opname di RSU Bangli pasca keracunan makanan tersebut, mengakui penyebab keracunan yang dialaminya akibat sambel tingkih atau kemiri. “Usai memakan sambel tingkih itu, tiba-tiba perut saya sakit. Saya muntah sebanyak empat kali,” ungkapnya saat ditemui di Ruang Cempaka, RSU Bangli.

Disampaikan, sambal tingkih itu dibuat secara mandiri bersama rekan-rekannya sesama pengungsi. “Semua yang keracunan itu, setelah memakan sambal itu,” jelasnya. Oleh karena itu, bahan kemiri yang diduga telah kadaluarsa tersebut kini telah dibuang oleh pengungsi lainnya.

Sementara itu, Wadir Pelayanan RSU Bangli, I Ketut Darmaja saat dikonfirmasi membenarkan adanya sejumlah pengungsi yang diduga mengalami keracunan makanan tersebut. Disampaikan, pasien tersebut tiba di RSU Bangli sekitar pukul 08.30 wita. “Pasien yang datang ke RSU sebanyak 5 orang dengan keluhan mual-mual dan muntah-muntah,” jelasnya. Namun setelah mendapat perawatan yang intensif di UGD, empat pasien sudah diperbolehkan pulang ke pengungsian di Kubu. “Satu pasien karena kondisinya belum stabil, sampai kini masih menjalani opname di ruang cempaka,” sebutnya.

Sedangkan sesuai informasi yang dihimpun, disampaikan, sejatinya ada tujuh korban mengalami gejala yang sama usai menyantap sarapan dengan menu nasi putih, kentang goreng dan sambel kemiri. Namun dua diantaranya tidak sampai ke RSU Bangli dan hanya memeriksakan diri ke Puskesmas terdekat. “Saat ini kondisi semua pasien sudah mulai membaik,” jelasnya. Lebih lanjut terkait penyebab korban keracunan, pihaknya belum berani memastikan. Sebab, sampel makanan yang dikonsumsi pasein mesti melalui uji lab terlebih dahulu. “Untuk sementara bisa kita sampaikan, pasien terdiagnosa mengalami food intolerance atau alergi terhadap suatu makanan tertentu,” pungkasnya.ard/aga


Komentar

Berita Terbaru

\