PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Imbas Gunung Agung Berstatus Awas, Truk Galian C “Mengular” Di Kaldera Batur

Minggu, 01 Oktober 2017

00:00 WITA

Bangli

4530 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Bangli, suaradewata.com - Meningkatnya status Gunung Agung masuk masa kritis atau status awas, telah menyebabkan sejumlah lokasi Galian C di Karangsem ditutup. Imbasnya, sopir truk pengangkut galian C sejak beberapa hari terakhir mulai mengalihkan pengambilan pasir dan material lainnya ke Galian C di Kaldera Gunung Batur, Kintamani. Dampaknya, kawasan yang notabene telah ditetapkan sebagai Geopark dunia ini, penuh sesak dengan truk-truk yang mengular. Bahkan, dibeberapa kesempatan akibatnya banyaknya truk telah menyebabkan kemacetan panjang hingga 3 kilo meter di jalur Galian C  Kintamani.

I Wayan Badan salah seorang warga Banjar Yeh Mampeh, Kintamani saat dikonfirmasi awak media,  Minggu (1/10/2017)  membenarkan semenjak ditutupnya galian  C di Karangsem, sopir truk  tumpak ruah ke lokasi Galian C di Kintamani seperti Yeh Mampeh  lokasi lainnya. “Semenjak aktifitas Gunung Agung meningkat, sopir truk memilih mengambil pasir ke Kintamani. Makanya terjadi antrean yang cukup panjang hingga 3 kilo meter,”ujarnya.

Jelas dia, kemacetan  ini terjadi  lantaran ruas jalan  Culali- Yeh Mampeh mengalami  kerusakan. Akibatnya, truk yang menanjak  harus pelan dan giliran naik. “Jalur  Culali-Yeh mampeh mengalami kerusakan yang cukup parah. Untuk itu kita harap pemerintah segera melakukan perbaikan, jangan sampai korban terus berjatuhan,”pintanya.

Berkaitan dengan  meningkatnya jumlah truk yang mencapai ribuan per hari, dia meminta agar instansi terkait dalam hal ini Dinas Perhubungan dan pihak Kepolisian turun tangan untuk melakukan pengaturan. Karena kemacetan ini, akan berimbas pada pengguna jalan yang lainnya, seperti siswa yang akan sekolah dan angkutan hasil bumi lainnya. Parahnya, kemacetan truk ini terjadi hampir 24 jam.

Sebelumnya, warga Kintamani I Ketut Redana telah berulang kali melontarkan keluhan terkait rusaknya jalur Cuali-Yeh Mampeh. Namun hingga kini jalan tersebut belum mendapatkan perbaikan. Karenanya, banyak sopir truk yang menjadi korban. “Kita harap  pemerintah mencari solusi agar mereka bisa nyaman dan aman melalui jalur ini, pasca ditutupnya jalur Kedisan-Penelokan,”pintanya.ard/aga


Komentar

Berita Terbaru

\