Usir Jenuh Dengan Menganyam
Sabtu, 30 September 2017
00:00 WITA
Klungkung
3321 Pengunjung
suaradewata
Klungkung, suaradewata.com - Sejumlah pengungsi asal Desa Peringsari, Kecamatan Selat, Karangsem mengisi kesibukan dengan membuat anyaman bambu. Ini untuk menambah penghasilan dan mengusir rasa jenuh dipengungsian.
Sejumlah pengungsi yang tinggal dibeberapa titik pengungsian di Desa Akah, Kecamatan Klungkung ini melakoni mata pencaharian sebagi pengerajin bakul atau anyaman bambu. Mereka nampak sibuk menebang bambu untuk bahan baku anyaman di salah satu kebun bambu milik warga Desa Akah di Dusun Tabu, Desa Selat, Kecamatan Klungkung.
“Semoga bambu ini dapat bermanfaat dan dimanfaatkan dengan baik oleh para pengungsi,” ujar Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta disela-sela menemani para pengungsi menebang bambu, Sabtu (30/9/2017).
Menurut Wabup Kasta, melihat kemampuan menganyam yang dimiliki para pengungsi, setidaknya bambu ini dapat menghilangkan rasa jenuh dipengungsian. Selain itu, dengan anyaman yang dihasilkan nanti setidaknya dapat menambah penghasilan selama dipengungsian. “Melihat keahlian yang mereka miliki, kita berusaha carikan bahan-bahannya, sehingga mereka tidak bosan,” sebutnya.
Dewa Gede Arnawa, salah satu pengungsi asal Desa Peringsari, Kecamatan Selat, Karangasem menceritakan, dirinya bersama pengungsi lainnya selama beberapa hari dipengungsian hanya berdiam diri. Dengan adanya bahan baku ini, dirinya bersama pengungsi lainnya akan melanjutkan aktifitas menganyam untuk nantinya dipasarkan. “Selama tujuh hari ini kami tidak kerja, bosan juga. Bahkan ada yang tensinya naik,” sebutnya.
Menurut Dewa Arnawa, keseharian keluarganya sebelum mengungsi memang sebagai pengerajin anyaman bambu. Baik berupa bakul (sarana upacara/tempat pejati) dan anyaman lainnya. Namun, sejak mengungsi aktifitasnya tersebut terhenti. Diakuinya, sebelum mengungsi, anyaman hasil kerjaninan keluarganya sudah dipasarkan keluar Kabupaten Karangasem, seperti Bangli dan Klungkung. “Kami sudah turun temurun menjadi pengerajin anyaman bambu,” akunya. jul/aga
Komentar