Wabup Mahayastra Kunjungi Pengungsi dari Karangasem di Desa Taro
Jumat, 22 September 2017
00:00 WITA
Gianyar
3817 Pengunjung
suaradewata.com
Gianyar, suaradewata.com - Br. Puakan Desa Taro Kecamatan Tegallalang Gianyar menjadi tempat tujuan sekitar 75 orang pengungsi asal Dusun Pengalusan, Desa Ban Kecamatan Kubu Karangasem. Mereka datang pada Kamis (21/9) kemarin, dengan menggunakan truk dan membawa serta harta benda yang bisa di bawa. Kedatangan pengungsi ini mendapat perhatian dari Pemkab. Gianyar. Wakil Bupati Gianyar, I Made Mahayastra seusai menyerahkan bantuan tak terencana di Br. Sawan Desa Siangan Gianyar, langsung menuju Br. Puakan Desa Taro Tegallalang, Jumat (22/9).
Bersama kepala OPD terkait seperti Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, BPBD , PDAM dan Dinas PU dan Penata Ruang, Wabup Mahayastra langsung bertemu dengan para pengungsi dan mengkondisikan tempat mereka untuk sementara waktu. Berdasarkan pantauan, para pengungsi tersebut berasal dari satu desa yang terletak di bawah Gunung Agung yang kini berstatus siaga (Level III). Mereka mengungsi karena frekuensi getaran gempa sejak dua hari belakangan cukup keras, takut terjadi hal yang tidak diinginkan mereka memilih mengungsi lebih awal.
Menurut Kelian Adat Desa Ban, I Wayan Lebih yang ikut dalam rombongan pengungsi tersebut mengatakan dipilihnya Br. Puakan Desa Taro Tegallalang atau tepatnya di keluarga I Wayan Tumbuh sebagai tujuan pengungsian karena berdasarkan rujukan salah satu warganya I Wayan Ngetis yang kebetulan mengambil istri dari Br. Puakan. Kondisi para pengungsi tersebut memang cukup memprihatinkan, selain orang tua ada sekitar 25 orang anak-anak, 2 orang bayi berusia 9 bulan dan satu orang bayi berusia hampir 1 bulan. Tidak hanya warga masyarakat, mereka juga membawa turut serta peluhan ekor ternak sapi dan kambing dalam pengungsian ini.
Melihat kondisi ini Wabup. Made Mahayastra bertindak cepat, pihaknya memimpin langsung lokasi atau tempat dimana para pengungsi itu untuk sementara tinggal. Karena lokasi di sekitar rumah I Wayan Tumbuh kurang memadai seperti jauh dari sumber mata air. Akhirnya setelah berkoordinasi dengan pihak terkait, dipilihlah lokasi di balai Pekarangan Desa Adat Puakan. Balai Pekarangan menurut Sekdes Desa Taro, I Made Rupa balai ini biasanya digunakan untuk kegiatan adat di banjar setempat. Kondisi balai ini cukup luas dan dilengkapi dengan satu buah kamar mandi dan dapur yang cukup luas. Tidak jauh dari Balai Pekarangan, terdapat sumber air yang cukup deras dan bisa digunakan para pengungsi untuk mencuci pakaian. Tidak hanya itu, salah satu warga setempat, I Made Mudita yang kebetulan memiliki lahan di sekitar Balai Pekarangan merelakan lahannya dimanfaatkan untuk kepentingan sementara para pengungsi.
Wakil Bupati Gianyar, Made Mahayastra pada kesempatan itu memerintahkan Kepala BPBD Kab. Gianyar A.A Oka Digjaya segera menyiapkan keperluan logistik para pengungsi. Saat itu bahkan sudah disiapkan beberapa puluh kasur yang nanti digunakan oleh pengungsi. Untuk kebutuhan makan untuk sementara akan datang bantuan beras dan mie instan, sembari menunggu bantuan lebih lanjut seperti baju dan berbagai kebutuhan pokok lainnya. Wabup Mahayastra menekankan yang dibutuhkan dalam menangani pengungsi ini adalah masalah logistik, kesehatan dan pendidikan. Mahayastra juga meminta agar Dinas Kesehatan bisa menyiapkan kamar di pustu setempat agar bisa ditempati oleh ketiga bayi tersebut.
“ Bayi sangat rentan terserang penyakit apalagi ada diantara mereka yang baru berusia 1 bulan, mereka harus kita prioritaskan,” tegas Mahayastra
Selain itu ditambahkan, kebersihan sumber mata air, makanan juga harus dijaga, karena ini jumlahnya cukup banyak jadi rentan akan wabah diare dan tifus. Hal penting yang sering dilupakan orang juga tidak luput dari perhatian Made Mahayastra, yaitu masalah pembalut untuk wanita yang sedang datang bulan dan popok atau diaper bagi bayi itu. Semuanya diperhatikan dengan detail.
Sedangkan untuk masalah pendidikan, karena cukup banyak terdapat anak-anak yang masih sekolah, mereka untuk sementara dapat melanjutkan pendidikan di beberapa sekolah yang ada disekitar Br. Puakan Desa Taro. rls/ari/dev
Komentar