Sosialisasi Tahapan Pemilukada, Wabup Agus Mahayastra Ajak Cermati Visi Misi Calon
Jumat, 22 September 2017
00:00 WITA
Gianyar
3764 Pengunjung
suaradewata.com
Gianyar, suaradewata.com - Wakil Bupati Gianyar Made ‘Agus’ Mahayastra membuka acara “Sosialisasi Tahapan-Tahapan Pemilukada bagi Pemilih Pemula Sadar Demokrasi Kabupaten Gianyar Tahun 2017” di Lapangan Astina Gianyar, Jumat (22/9).
Kegiatan ini sebagai langkah awal yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali bekerjasama dengan Kabupaten-Kabupaten yang ada di Provinsi Bali khususnya Kabupaten Gianyar dalam rangka menghadapi prosesi penyelanggaraan Pilkada Serentak 2018. Kegiatan sosialisasi ini digelar dengan maksud agar pemilih pemula nantinya ikut berperan aktif dalam penyebaran informasi di kalangan pemilih pemula, dan mengetahui seluk-beluk pemilukada yang akan diadakan tidak lama lagi. Acara ini juga diikuti oleh semua aparatur sipil negara (ASN) Kabupaten Gianyar.
Wabup Agus Mahayastra menekankan tujuan diadakan sosialisasi ini memberikan informasi secara dini kepada pemilih pemula tentang tahapan-tahapan dalam penyelenggaraaan Pilkada Serentak 2018. Dan yang terpenting diingatkan oleh Wabup Agus Mahayastra, “Para peserta supaya cerdas dalam menentukan hak pilihnya, cermati visi dan misi dari masing-masing calon”, ujarnya.
Tidak lupa Ketua KPU Bali, I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi menegaskan “Memilih dalam pemilu adalah bentuk partisipasi langsung masyarakat khususnya pemilih pemula untuk menentukan arah pembangunan”. Partisipasi pelajar selama ini bisa dikatakan masih rendah, sehingga KPU sedang gencar-gencarnya melakukan sosiaslisasi di kalangan SMA/SMK dan sederajat yang ada di Kabupaten Gianyar. Diharapkan di tahun-tahun berikutnya pemilih pemula bisa cakap dalam Pilkada dan tidak Golput disetiap pelaksanaan Pilkada.
Sementara itu, Komisioner KPU Pusat, Wahyu Setiawan berharap sejarah pilkada yang damai dan demokratis di Kabupaten Gianyar dapat diteruskan dalam pilkada 2018 mendatang. “Patut dipahami Pilkada tanpa partisipasi masyarakat tidak ada artinya karena masyarakatlah yang memegang peranan penting untuk memilih pemimpin mereka, bukan ditentukan oleh bupati, wakil bupati,” tandas Wahyu Setiawan. Acara kemudian dilanjutkan dengan senam bersama. hms/gus/dev
Komentar