PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Seribuan Umat Iringi “Nganget Don Bingin”, Jelang Puncak Karya Meligia Pungel Puri Agung Bangli

Minggu, 17 September 2017

00:00 WITA

Bangli

4024 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Banglisuaradewata.com – Setidaknya sekitar seribuan umat turut mengiringi pelaksanaan prosesi “Nganget Don Bingin” (memetik daun beringin) serangkain pelaksanaan Karya Meligia Pungel di Puri Agung Bangli, Minggu (17/09/2017). Prosesi nganget don bingin dilakukan di Pura Kehen Bangli.

Pelaksanaan nganget don bingin, diawali dengan tradisi mepeed yang dilakukan dari Peyadnyan atau lokasi upacara di Puri Agung Bangli menuju Pura Kehen dengan jarak mencapai 1,5 km. Tiba di Pura Kehen, sebelum prosesi Ngenget Don Bingin dilakukan, didahului dengan pelaksanaan persembahyangan bersama untuk memohon keselamatan dan kelancaran jalannya karya.

Selanjutnya, prosesi nganget daun beringin dilakukan dengan menggunakan galah yang diujungnya diikatkan pisau sudamala. Lantaran peruntukan daun beringin nantinya untuk karya suci, sehingga prosesi pemetikan daun beringin dilakukan dengan tidak sembarangan. Agar daun yang dipetik tidak terjatuh menyentuh tanah, sejumlah orang menunggu dibawah dengan membawa tikar kelesa yang ditutupi kain kasa putih. “Dalam setiap satu prosesi nganget don bingin, dilakukan sebanyak sembilan kali sesuai arah penjuru mata angin,” ungkap Manggala Karya Meligia Pungel Puri Agung Bangli, A. A. Gede Ngurah ditemui disela-sela upacara.

Lebih lanjut, kata dia, nantinya daun beringin ini yang akan dipergunakan untuk ngajum puspa sebagai simbolis dari leluhur yang diupacarai. “Daun beringin yang digunakan untuk ngajum, dipilih yang masih utuh saja untuk dipergunakan sebagai simbolis dari leluhur yang akan diupacarai,” jelasnya didampingi Ketua Umum Prof. Dr. A A Gede Budiartha.

Selain itu, ada yang unik dalam prosesi ini karena daun beringin yang jatuh dan diambil disesuaikan dengan jenis kelamin leluhur yang dilakukan upacara. “Jika daun beringin tengadah itu lambang perempuan dan jika telungkup itu lambang laki-laki,” ungkapnya.

Lebih lanjut, sesuai dudonan karya, Puncak Karya Meligia Pungel akan berlangsung pada tanggal 20 September mendatang. “Untuk persiapannya sendiri sudah dilakukan sejak dua bulan lalu,” tegasnya. Selanjutnya, untuk prosesi ngajum akan dilakukan secara berturut turut dimulai dari Ngajum Pengiring, Ngajum Para Putu dan Putra. “Sedangkan untuk ngajum para Pengelingsir Puri, akan dilakukan tanggal 19 September setelah prosesi mepepada agung yang dilaksanakan paginya,” tegasnya. Dalam Meligia Pungel di Puri Agung Bangli ini, diikuti sebanyak 75 Puspa yang terdiri dari 61 Puspa dari pasemetonan Puri Agung Bangli dan 14 Puspa Pengiring dari banjar Nyalian, Banjar Griya Bangli dan satu puspa dari banjar Kusamba, Klungkung.ard/aga


Komentar

Berita Terbaru

\