PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Sebagai Daerah Konservasi, Bupati Tuntut Peningkatan Insentif Untuk Bangli

Sabtu, 17 Juni 2017

00:00 WITA

Bangli

3476 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Banglisuaradewata.com - Bupati Bangli I Made Gianyar secara tegas mengatakan, membangun Kabupaten Bangli tidak harus sama dengan membangun Kota Denpasar. Karena jika Bangli mengikuti pola pembangunan Denpasar yang banyak menanam tiang-tiang pancang untuk hotel maka akan berdampak pada kerusakan Bali. Terlebih, selama ini Bangli dalam Rencana Tata Ruang dan Tata Wilayah (RTRW) Provinsi Bali diposisikan sebagai daerah penyangga dan  konservasi serta sebagai paru-paru dan jantung Provinsi Bali. “Oleh karenanya pembangunan di Kabupaten Bangli tidak bisa disamakan dengan membangun Kota Denpasar atau Kabupaten Badung yang lebih banyak melalukan alih fungsi lahan untuk pembangunan Pariwisata,” tegas Bupati Bangli I Made Gianyar saat menghadiri penghijauan dan pengobatan gratis serangkaian HUT ke-20 Perusahan Air Minum Daerah (PDAM) Kota Denpasar, di Desa Awan, Kecamatan Kintamani, Bangli, Jumat (16/6/2017).

Lanjut dia, jika Bangli melakukan hal yang sama maka fungsi Bangli yang selama ini menjadi daerah penyangga air dan konservasi akan hilang yang akan berimplikasi pada kerusakan lingkungan. Bila itu terjadi, maka dampak kerusakan lingkungan ini akan sangat dirasakan oleh daerah dataran seperti Kabupaten Gianyar, Badung, Denpasar dan lainnya, yang selama ini mendapatkan pasokan air bersih dari Bangli. “Kita senang dengan kegiatan penghijauan yang dilakukan PDAM Kota Denpasar. Ini membuktikan kalau Kota Denpasar sadar karena Bangli merupakan daerah konservasi yang harus dijaga bersama”ujarnya.

Lanjut Bupati Made Gianyar, dengan ditetapkannya Kabupaten Bangli sebagai daerah konservasi dan penyangga air di Provinsi Bali, pemerintah provinsi maupun pusat dalam hal ini harusnya lebih memperhatikan Kabupaten Bangli dengan pemberian insentif yang lebih besar. “Insentif yang lebih besar harus diberikan kepada Bangli karena Bangli secara konsisten bisa menjaga hutan dengan baik dan tidak melakukan eksploitasi alam secara berlebihan. Kalau Bangli mau mengikuti daerah lainnya melakukan pembangunan secara besar-besaran di bidang pariwisata tentu bisa menunjang Pendapan Asli Daerah (PAD) Bangli. Namun Bangli tidak melakukan itu, karena kita sadar jika Bangli dieksploitasi secara berlebihan makan kejadian yang dialami Jakarta akan terjadi di Bali. Banjir akan terjadi dimana-mana dan kualitas air tanah akan berkurang dan tercemar” ungkapnya.

Sementara itu Ketua Dewan Pengawas PDAM Kota Denpasar Prof. Dr. Ramanta pada kesempatan itu mengatakan, kegiatan penghijauan yang dilaksanakan hari ini merupakan rangkaian Hut PDAM Kota Denpasar yang ke-20 dengan melakukan penanaman seribu bibit pohon cemara. Selain penghijauan lanjut dia, pihaknya juga menyelenggarakan pelayanan kesehataan gratis, pemeriksaan mata dan pembagian kaca mata gratis serta menyerahkan paket sembako kepada warga kurang mampu di Desa Awan.ard/aga


Komentar

Berita Terbaru

\