PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Wagub Sudikerta Minta Penerima Hibah Ikuti Prosedur

Jumat, 02 Juni 2017

00:00 WITA

Denpasar

3348 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Denpasar, suaradewata.com - Audensi pengurus Pemuda Muhammadiyah Bali, di ruang tamu, Rumah Jabatan Wakil Gubernur Bali, Renon, Denpasar. Kamis, (01/06/2017).

“Indonesia merupakan Bangsa yang besar dengan keanekaragamannya. Perbedaan adalah unsur perekat dalam sebuah Bangsa, namun kini justru perbedaan tersebut menjadi perenggang. Kebhinekaan yang menjadi kerangka bangsa ini seakan terkoyak, jauh akan nilai Pancasila, lupa akan UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika serta bisa saja lupa dengan NKRI,” ujar Sudikerta.

Untuk itu, masyarakat perlu kembali dengan kelima asas dan 36 butir pengamalan sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan Pancasila di tengah krisis jatidiri bangsa saat ini. Karena dengan pengamalan Pancasila, maka keutuhan NKRI bisa tetap terjaga. Lebih lanjut, Sudikerta meminta kepada semua pihak untuk tidak memunculkan riak-riak perpecahan yang dapat membahayakan keutuhan NKRI.

“Saya berharap semua pihak khususnya Pemuda Muhammadiyah sebagai anak Bangsa wajib untuk menjaga dan mempertahankan keutuhan NKRI. Karena para pahlawan dan leluhur pendahulu kita, sangat susah payah untuk memperolehnya. Sehingga para pemuda agar bisa menunjukkan sikap sebagai bangsa yang toleran, dan bangsa yang menghargai perbedaan. Karena perbedaan itu indah, dan jangan sampai hanya karena perbedaan kita semua menjadi bertengkar,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Pemuda Wilayah Muhammadiyah Bali Azisudin mengungkapkan jika belakangan ini Bangsa Indonesia terlalu disibukkan dengan permasalahan SARA dan HOAX yang jelas-jelas dapat memecah belah persatuan. Sehingga peran semua pihak diperlukan untuk bisa ikut menjaga perbedaan yang ada saat ini.

“Kami Muhammadiyah dan secara khusus Pemudanya telah berkomitmen untuk menjaga perbedaan agar tidak ada perpecahan antar anak bangsa. Pancasila dan NKRI bagi kami adalah harga mati dan tak bisa dirubah apalagi diperdebatkan lagi. Sehingga, jangan sampai ada oknum-oknum yang ingin memecah belah bangsa ini dengan ingin merusak semua itu,” ujar Azisudin.

Dalam kesempatan tersebut, Wagub Sudikerta didampingi Karo Kesejahteraan Rakyat Provinsi Bali A.A Gede Geriya.pur/dev


Komentar

Berita Terbaru

\