Delapan Kapal Bea Cukai Awasi Laut Timur
Rabu, 10 Mei 2017
00:00 WITA
Denpasar
3590 Pengunjung
suaradewata.com
Denpasar, suaradewata.com - Delapan kapal patroli Bea Cukai dikerahkan dalam operasi laut Jaring Wallacea 2017 yang dilaksanakan mulai, Rabu (10/5). Operasi ini untuk menjaga keamanan wilayah perairan Indonesia Timur dari penyelundupan barang berbahaya dan barang ilegal termasuk sembako menjelang Idul fitri.
Direktur Penindakan dan Penyidikan Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok, Harry Mulya menegaskan potensi penyelundupan barang berbahaya di wilayah perairan masih tinggi sehingga perlu diantisipasi dengan meningkatkan patroli laut.Sasaran operasi diantaranya senjata api dan bahan peledak, minuman keras ilegal, hasil hutan dan barang tambang ilegal, illegal fishing, serta ballpress dari wilayah Timor Leste dan Sulawesi. Selain itu, pihaknya juga mengawasi kapal pesiar dari Australia yang ada kemungkinan membawa narkotika. “Khusus menjelang hari raya Idul Fitri potensi penyelundupan sembako juga tinggi. Seperti pengalaman dalam operasi tahun lalu mengamankan sembako dan pakaian bekas,”tegasnya seusai memimpin upacara pembukaan operasi Jaring Wallacea 2017 di Dermaga Timur Pelabuhan Benoa, Rabu (10/5).
operasi Jaring Wallacea dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu Mei-Juni dan September-Oktober. Pihaknya menerjunkan delapan kapal salah satunya kapal BC60002 berkecepatan sekitar 25 knot yang pada upacara kemarin bersandar di Pelabuhan Benoa. Kapal memiliki panjang 60 meter ini dilengkapi satelit yang baru pertama kali dipergunakan. “Satelit ini dipakai untuk komunikasi laut dengan darat. Misalnya kalau ada masalah saat penindakan di laut langsung bisa komunikasi dengan kantor pusat,”ungkapnya.
Selain itu, kapal dicat biru tua buatan PT Dumas Surabaya tahun 2015 yang bisa menjelajah dari Sabang sampai Merauke ini juga dilengkapi water canon yang bisa menyemburkan air dengan jangkuan 40 meter untuk melumpuhkan kapal penyelundup.wit/dev
Komentar