Bupati Eka Merasa Kehilangan Camat Terbaiknya
Sabtu, 29 April 2017
00:00 WITA
Tabanan
3444 Pengunjung
suaradewata.com
Tabanan, suaradewata.com – Rasa bela sungkawa atas kepergian Camat Baturiti Tos Partha terus berdatangan. Khususnya, dari jajaran di lingkungan Pemkab Tabanan. Dukungan dan simpati kepada keluarga yang ditinggalkan juga terus mengalir.
Sehari setelah Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, giliran Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti yang melayat ke rumah duka, Jumat (28/4).
Sekembalinya dari Jakarta dalam rangka mengikuti Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional 2017, Bupati Eka langsung bergegas ke rumah duka di Desa Tunjuk.
Bupati Eka tiba di rumah duka di dampingi oleh seluruh pimpinan OPD ( Organisasi Perangkat Daerah) pemkab Tabanan dan kesempatan itu, terlihat juga anggota DPRD Tabanan I Made Dirga dan I Nyoman Suadiana. Mereka disambut langsung oleh istri almarhum, Putri Hariadi, beserta keluarganya.
Rasa kehilangan atas kepergian alumni Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) tahun 1987 itu masih terasa besar. Bupati Eka yang berusaha menguatkan dan membesarkan hati keluarga yang ditinggalkan disambut dengan pelukan dari istri almarhum.
Dalam sebuah kesempatan saat itu, Bupati Eka mengaku masih terkejut dengan kepergian almarhum Tos Partha. Apalagi kabar duka tersebut diterima saat dirinya masih berada di luar daerah karena mengikuti kegiatan Musrenbangnas. Belum lagi, almarhum Tos Partha sudah dianggapnya sebagai salah satu camat terbaiknya.
“Saya merasa sangat kehilangan. Buat saya, dia salah satu camat terbaik yang cukup dekat dengan pimpinan. Saking dekatnya, almarhum menjadi orang pertama yang paling sering saya tegur. Saya merasa kepergiannya masih seperti mimpi. Dedikasi dan pengabdiannya buat Kabupaten Tabanan tidak bisa saya lupakan,” kata Bupati Eka.
Komunikasi terakhir bersama almarhum, sambung Bupati Eka, terjadi lewat percakapan di pesan instan Whatsapp. Saat itu, almarhum minta ijin karena tidak bisa mendampingi kegiatan dirinya di Beji Pura Pucak Tinggah, Kecamatan Baturiti.
“Jujur sampai saya berada di sini (rumah duka), saya masih belum bisa percaya. Tapi inilah takdir. Kodrat dan rencana Tuhan tidak pernah kita ketahui. Kita tidak bisa mengungkapnya. Termasuk kehidupan dan kematian. Itu semua rahasia Beliau. Bedanya hanya siapa yang lebih dulu atau belakangan saja,” imbuhnya.
Karena itu, Bupati Eka berharap keluarga yang ditinggalkannya lebih tabah dan ikhlas dalam menghadapi kedukaan. “Sehingga almarhum bisa pergi dengan kedamaian,” ujarnya.
Kepergian Tos Partha secara mendadak pada 26 April 2017 malam memang mengagetkan banyak pihak. Baik di lingkungan Pemkab Tabanan maupun di luar lingkungan kerjanya. Ini karena almarhum memang dikenal sebagai sosok yang egaliter. Pergaulannya pun luas di masyarakat.hms/gin/aga
Komentar