Tinggal Bersama Kakek, Pebri Sudah 4 Bulan Tidak Sekolah
Senin, 20 Maret 2017
00:00 WITA
Tabanan
5240 Pengunjung
suaradewata
Tabanan, suaradewata.com - Sungguh malang nasib I Putu P, 6 asal Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri kini sudah 4 bulan tidak sekolah. Bahkan kondisi rumahnya pun tidak layak untuk dihuni dan tidak enak untuk dipandang. Tidak hanya itu, kini Pebri hanya tinggal bersama kakeknya I Wayan Cakra, 76 lantaran kedua orang tuanya bersama adiknya sudah meninggal dunia. Menyedihkannya lagi, kini kabarnya Pebri positif mengidap penyakit HIV meskipun kebenaranya perlu dichek.
Dalam pemantauan suaradewata.com, Senin, (20/03/2017), dirumahnya P tampak sedang bersama kakeknya. Bahkan kondisi rumahnya pun tampak tidak layak huni untuk ditempati. Menurut penuturan dari kakeknya Pebri yakni I Wayan Cakra menuturkan bahwa cucunya Pebri tidak mau sekolah padahal baru kelas 1 SD. Dirinya pun mengaku tidak mengerti kenapa cucunya tidak bersekolah. "Gak ngerti kenapa dia tidak mau masuk, saya ingin cucu saya bersekolah," ucap Cakra.
Dia menerangkan, kini P hanya tinggal bersamanya lantaran sudah ditinggal meninggal dunia oleh kedua orang tua bersama adiknya. Kini dirinya mengaku pasrah, lantaran semenjak ditinggal oleh orang tuanya Pebri. Tidak ada penghasilan yang dihasilkan lantaran dirinya tidak bekerja karena faktor usia. "Orang tuanya ten kari, adiknya juga ten kari, bingung tiyang sekad kalahin, tiyang ten ngidang megae, sube enduk bayun tiyange," terangnya.
Kelian Dinas Banjar Tanah Bang Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri I Gede Made Sukayadnya saat dikonfirmasi membenarkan ada warganya dalam kondisi seperti itu. Dan memang benar untuk Pebri sudah 4 bulan tidak bersekolah lantaran dari keterangan kakeknya. Bahwa P sendiri tidak mau bersekolah apalagi untuk di tahun 2017 warganya belum mendapatkan raskin dari Pemerintah. "Kami belum menerima raskin dari Pemerintah sejak awal 2017, namun sebelumnya sudah dapat hingga akhir tahun 2016 dan program lainnya juga belum, Selain itu, kemarin terkait data rumah tidak layak huni dari PU itu sudah kita ajukan, tapi belum ada realisasinya, kurang lebih akhir tahun 2016 diajukan, sampai sekarang belum terelalisasi," ucap Sukayadnya.
Dengan kondisi seperti itu, apalagi sekarang P harus rutin mendapatkan pengobatan. Bahkan untuk kartu KISnya saat ini belum keluar. Padahal dirinya sudah mengajukan ke Dinas Sosial Kabupaten Tabanan dibantu Puskesmas Kediri 1. Namun saat ini belum ada realisasi dari Dinas Sosial Kabupaten Tabanan. "Kita berharap secepatnya dikeluarkan kartu itu, karena anak itu HIV positif, ayah ibu dan adiknya meninggal karena HIV, hanya kakeknya saja tidak terjangkit," ucapnya.ang/aga
Komentar