PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Bangli Waspada Miningitis, Spraying Sasar Pasar Hewan dan Peternak Babi Rumahan

Rabu, 15 Maret 2017

00:00 WITA

Bangli

3756 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Bangli, suaradewata.com - Merebaknya penyakit miningitis streptococcus suis (MSS) yang ditularkan bakteri dari babi ke manusia, benar-benar telah membuat para peternak dan pedagang daging babi di Bangli resah. Oleh karena itu, petugas dari Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, Perikanan (PKP) Kabupaten Bangli, kian gencar melakukan spraying, Rabu (15/03/2017). Sasaran prioritas spraying, meliputi pasar hewan hingga peternak rumahan. Selain itu, untuk mencegah penularan penyakit ini, petugas juga menghimbau agar peternak lebih memperhatikan kebersihan dan sanitasi kandangnya.

Sesuai pantauan dilapangan, tampak spraying dilakukan di Pasar Hewan Gunaksa, sekitar pukul 07.30 wita. Penyemprotan dengan menggunakan obat desinfektan pembasmi microorganisme ini, selain menyasar ternak babi juga dilakukan pada unggas yang diperjual belian di pasar tersebut. “Unggas juga kita lakukan spraying, karena lebih baik mencegah dari pada mengobati,” ungkap salah seorang petugas saat itu.

Selanjutnya setelah melakukan spraying di Pasar Hewan, petugas langsung bergerak ke sejumlah peternakan rumahan. Salah satunya, di peternakan babi milik Wayan Guna Wirata di lingkungan LC Uma Bukal, Bangli. Ditempat ini, selain melakukan spraying juga menghimbau pemilik ternak agar lebih memperhatikan sanitasi dan kebersihan kadang.  Sementara para peternak, mengaku sejak merebaknya penyakit yang ditularkan oleh bakteri ini, telah menyebabkan masyarakat kecil resah. “Terus terang sebagai peternak kecil. saya sangat was-was. Kalau penyakit ini, tidak segera dicegah saya khawatir harga jualnya akan jeblok,” tegas Guna Wirata.

Untuk itu, pihaknya berharap upaya pencegahan seperti ini rutin dilakukan oleh petugas terkait.  “Pemerintah harus cepat bertindak, agar penyebaran penyakit ini tidak terus meluas. Saya berharap, semoga hasil uji lab-nya negative agar semua masyarakat tenang,” ungkapnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas PKP Bangli, I Wayan Sukartana mengatakan,telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah penyakit Miningitis masuk Bangli. “Sampai saat ini Bangli memang masih aman dari penularan penyakit ini. Namun kita tetap waspada dan terus rutin melakukan berbagai langkah pencegahan,” tegasya. Salah satu upaya pencegahan yang dilakukan, pihaknya telah  mengeluarkan surat edaran terkait kewaspadaan dini terhadap penyebaran penyakit meningitis pada babi ini.

 

Dalam surat edaran yang telah diteken Bupati Bangli, I Made Giayar itu, dipaparkan adan 7 himbauan yang disampaikan, untuk menghilangkan keresahan masyarakat khususnya peternak babi di Kabupaten Bangli. Isi himbauan tersebut, yakni :

1. Menginformasikan kepada masyarakat, khususnya peternak babi di wilayahnya untuk menjaga kebersihan kandang dan lingkungan sekitarnya serta segera melaporkan kepada UPTD Keswankan terdekat se-Kabupaten Bangli atau ke Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Bangli, apabila ditemukan babi dengan gejala klinis seperti nafsu makan menurun, kesulitan berjalan, lumpuh, atau gejala saraf lainnya.

2. Dihimbau kepada peternak babi hendaknya tidak menjual atau memotong babi yang sakit.

3. Dihimbau kepada masyarakat untuk mengkonsumsi daging yang sehat dan pastikan masakan babi dipastikan benar-benar matang.

4. Saat mengolah daging babi pastikan tangan tidak luka/ tutup luka dengan baik saat mengolah daging.

5. Pengepul dihimbau agar tidak membeli atau memotong daging yang sakit.

6. Memperhatikan faktor kebersihan perorangan, tempat pengolahan, alat untuk mengolah, serta bahan baku yang akan diolah.

7. Menginformasikan kepada masyarakat agar segera melapor ke Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat apabila mengalami gejala panas, perubahan kesadaran, kaku kuduk, dan sakit kepala setelah mengonsumsi daging babi untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut.

“Selain dalam bentuk himbaun, langkah konkrit yang rutin kita lakukan berupa spraying ke pasar-pasar hewan terutama yang berada diperbatasan dan peternakan rumahan” sebutnya. Menurut dia, peternakan rumahan kerap mengabaikan sanitasi dan kebersihan kandang. “Untuk mencegah penyakit ini, factor kebersihan dan sanitasi kandang harus tetap diperhatikan. Sebab, penyakit ini ditularkan oleh semacam bakteri yang menyerang syaraf sehingga bisa menyebabkan kelumpuhan,” paparnya.

Selain itu, diintruksikan kepada UPT Keswankan dimasing-masing kecamatan untuk mengoptimalkan pengawasan keluar masuknya ternak. "Pemeriksan sampel daging babi, rutin dilakukan dipasar-pasar. Pedagang atau pengepul kami himbau agar jangan membeli babi yang dicurigai sakit," himbaunya.

Untuk diketahui, total populasi babi di Kabupaten Bangli sebanyak 64.751 ekor. Populasi terbanyak di Kecamatan Bangli dengan 23.676 ekor, selanjutnya di Kecamatan Tembuku sebanyak 13.060 ekor, di Kecamatan Susut sebanyak 12.032 ekor, dan di Kecamatan Kintamani sebanyak 15.983 ekor.ard/aga


Komentar

Berita Terbaru

\