PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Waduh...Air Danau Batur Meluap, Puluhan Hektar Lahan Pertanian Terbenam

Rabu, 15 Maret 2017

00:00 WITA

Bangli

4376 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Bangli, suaradewata.com – Tingginya curah hujan yang terjadi sejak sebulan terakhir telah menyebabkan berbagai bencana alam terjadi di wilayah Kabupaten Bangli. Selain tanah longsor dan banjir, besarnya volume air hujan tersebut juga menyebabkan kondisi air Danau Batur meluap.

Sesuai pantauan, Rabu (15/03/2017), wilayah yang terkena dampak meluapnya Danau Batur hampir merata di seluruh wilayah Wingkang Danu. Salah satunya, yang cukup parah terjadi di desa Kedisan dan Buahan. Di dua desa ini, setidaknya puluhan hektar lahan pertanian yang terbenam bersamaan dengan berbagai tanaman seperti cabai, bawang, tomat dan tanaman holtikultura lainnya .

“Permukaan air danau mulai naik bersamaan saat hujan deras yang menyebabkan bencana di desa Songan, sekitar sebulan lalu” ungkap Wayan Wandra salah seoarang petani di desa Buahan. Disebutkan, karena tingginya kenaikan air danau tersebut menyebabkan lahan pertanian dalam radius 50 meter tenggelam. “Tyang sekarang tidak bisa ngomong apa. Hampir semua lahan pertanian yang saya garap telah terbenam, bersamaan dengan tanaman cabai yang saya tanam,” ungkapnya. “Dengan kondisi ini, rugi sudah pasti. Tanaman yang terbenam akarnya akan cemapt membusuk dan mati,” imbuhnya.

Hal yang sama juga disampaikan, petani lainnya Wayan Wandra. Menurutnya, karena potensi hujan masih tinggi, kemungkinan air danau akan surut tiga bulan kedepan. “Sesuai pengalaman sebelumnya, kemungkinan air danau baru akan bisa surut setelah tiga bulan kedepan. Jadi selama itu pula, petani disini tidak bisa menggarap lahannya dengan optimal,” keluhnya.

Padahal, rencananya, bulan depan dirinya akan menanam bawang.  “Setelah tanaman cabai, biasanya petani disini akan menanam bawang.  Tapi karena kondisi air danau yang meluap, kami tidak bisa berbuat banyak,” sebutnya. Diperkirakan akibat musibah tersebut, kerugian yang diderita petani tidak terhitung jumlahnya. Oleh karena itu, para petani setempat kini hanya bisa pasrah dan berharap kondisi air danau bisa normal kembali. Sedangkan kepada pemerintah, diharapkan juga bisa memberikan perhatian lebih dan bantuan untuk meringankan beban para petani setempat.ard/aga


Komentar

Berita Terbaru

\