PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Sidak RSUD Bali Mandara, Dewan Mencak-mencak

Rabu, 08 Maret 2017

00:00 WITA

Denpasar

17056 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Denpasarsuaradewata.com - Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bali Nyoman Parta, bersama anggota, melakukan inspeksi mendadak ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bali Mandara, Rabu (8/3). Dalam sidak kali ini, para wakil rakyat di Renon itu mencak-mencak karena beberapa item pekerjaan konstruksi di rumah sakit itu malah bermasalah.

Elevator di RSUD Bali Mandara misalnya, tidak berfungsi secara maksimal. Bahkan ada yang masih macet saat dicoba oleh para wakil rakyat bersama Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya serta sejumlah pejabat RSUD Bali Mandara. Elevator produk China ini jelas tertera memiliki kekuatan mengangkat beban 1600 kg atau 21 orang.

Sayangnya setelah dicoba, elevator tersebut hanya mampu mengangkat beban 450 kg atau sekitar 7-8 orang. "Lift tidak berfungsi dengan bagus. Belum lagi ada keramik di lantai gedung yang sudah pecah-pecah," berang Parta.

Lantaran elevator tidak bisa jalan dan pintu lift juga tidak bisa ditutup, sejumlah anggota dewan merasa ketakutan dan khawatir terjebak di dalam ruangan elevator. Mereka akhirnya memilih ke luar dari lift lantaran khawatir dengan keselamatan.

"Ini masalah keselamatan. Gak bisa guyu-guyu ngurus rumah sakit. Bagaimana kalau yang datang pasien asing? Kita mau ngomong apa? Ini harus segera diperbaiki,” tandas Parta, yang juga anggota Fraksi PDIP DPRD Provinsi Bali.

Kondisi ini tentu saja tak dikehendaki oleh Komisi IV DPRD Provinsi Bali. Pasalnya, RSUD Bali Mandara dijadwalkan akan dilakukan soft opening pada Mei mendatang dan grand opening pada Agustus 2017 bertepatan dengan HUT Provinsi Bali. Bahkan karena persoalan tersebut, Parta bersama rombongan belum mau bergerak meninjau ruangan pelayanan lainnya di RSUD Bali Mandara.

Politisi PDIP asal Guwang, Sukawati, Gianyar ini meminta supaya teknisi datang untuk memberikan penjelasan. Namun, penjelasan salah seorang pegawai dari kontraktor yang mengerjakan pembangunan dan kelengkapannya, belum membuat Parta dan rombongan puas. Sambil menunggu teknisi elevator datang, salah seorang pegawai rekanaan dari Pembangunan Perumahan (PP) MG Setiawan, mencoba memberikan penjelasan.

Setiawan mengatakan, bahwa elevatornya masih baru dan belum distel secara penuh sesuai dengan kekuatan yang tertera dalam informasi tersebut. "Ini masih dalam perawatan dan masih ujicoba serta belum ada serah terima,” kelitnya.
 
Mendapat jawaban yang belum memuaskan ini, Kadis Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya, membenarkan bahwa elevator tersebut masih dalam perawatan. Bahkan saat kunjungan Gubernur Bali Made Mangku Pastika, juga terjadi hal yang sama. "Waktu ini kejadiannya juga sama dan Pak Gubernur juga sempat marah karena elevatornya belum berfungsi dengan bagus,” ujar dr. Suarjaya.
 
Dari kejadian tersebut, Parta meminta rekanan supaya elevator yang ada segera diperbaiki. Demikian pula dengan keramik yang sudah mulai pecah. Perbaikan tersebut harus sudah dilakukan sebelum adanya serah terima dari kontraktor kepada Dinas Kesehatan Provinsi Bali.

"Rumah sakit ini akan memulai operasi pada Mei 2017 mendatang. Kami minta semua perlengkapan harus lengkap dan bisa beroperasi dengan bagus. Kalau belum lengkap dan belum beres semuanya, serah terimanya jangan dulu,” tandas Parta.

Selain elevator dan keramik, Komisi IV DPRD Provinsi Bali juga menyorot bau toilet masih menyengat. Seperti toilet untuk pegawai yang sudah dipakai, tetapi masih bau. Dewan menilai, ada yang belum beres karena penyedot bau tidak berfungsi. "Ini juga harus segera dibereskan," pinta Parta.

Dari hasil peninjauan lapangan ini, Plt. Dirut RSUD Bali Mandara dr. Bagus Darmayasa, mengatakan, RSUD Bali Mandara masih dalam tahap perawatan. Khusus elevator, tiga minggu lalu ada perbaikan lantaran ada air merebes sampai menetes di depan elevator. Rembesan itu datang dari lantai 4 gedung.

Pihaknya meminta kepada rekanan untuk menyelesaikan masalah kebocoran itu dan sampai saat ini belum ada rembesan lagi. "Kalau ga diperbaiki, dikhawatirkan peralatan elektronik kena air dan dikhawatirkan terjadi konsleting energi listrik,” pungkas dr. Darmayasa.san/aga


Komentar

Berita Terbaru

\